MEDAN (Waspada) : Debat publik kedua Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2024 yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure, jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Sabtu (16/11) sempat mengalami kendala saat acara belum lama dimulai.
Awal acara debat dibuka oleh pembacaan visi dan misi oleh ketiga paslon Walikota dan Wakil Walikota. Pembacaan diawali oleh paslon nomor urut dua Ridha Dharmajaya.
Dalam visinya Ridha yang berlatarbelakang sebagai dokter memaparkan perhatiannya terhadap kesehatan. Ridha menyoroti soal belum maksimalnya pelayanan di puskesmas.
“Beberapa hari lalu saya bertemu seorang warga bernama Imam, dia sudah dua tahun cuci darah. Selain itu dia juga menderita diabetes yang menyebabkan matanya katarak. Imam lebih beruntung kalau seandainya kita punya puskesmas yang bisa lebih menjaga masyarakat agar tidak sakit,” papar Ridha.
Kemudian pemaparan visi dilanjutkan oleh paslon nomor urut tiga Hidayatullah. Calon walikota yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyoroti soal kemiskinan. Menurutnya angka kemiskinan di Medan masih tinggi.
“Karena ternyata kita masih banyak orang miskin, begitu juga dengan kota Medan kita ini. Kota yang kaya tapi masih menyisakan kantong kemiskinan. 187 ribu warga Medan menurut data BPS masih orang miskin. Sudah selayaknya pemerintah hadir untuk menyelesaikan permasalahan kota Medan,” terang Hidayatullah.
Sayangnya, saat Hidayatullah tengah berbicara terdengar putus-putus. Sehingga membuat penyampaiannya tidak sepenuhnya terderngar.
Hal ini pun mengundang protes dari tim pendukung paslon nomer tiga ini. Tampak seorang dari tim pendukung melayangkan protes kepada penyelenggara debat.
Untungnya hal tersebut masih dapat ditangani, sehingga acara debat publik pun berlanjut.
Pembacaan visi selanjutnya oleh paslon nomor urut satu Rico Waas. Dalam visinya Rico membeberkan terobosannya jika terpilih jadi walikota Medan.
Curhat online merupakan terobosan yang akan dihadirkan oleh paslon Rico-Zaki. Rico mengatakan akan menerima segala bentuk pengaduan masyarakat secara online agar dapat cepat ditangani.
“Kami ingin terus mendengar, maka kami siapkan pelaporan atau curhat online 24 jam. Untuk memenuhi aspirasi masyarakat tentang permasalahan yang terjadi. Kami juga bakal hadir di balaikota setiap seminggu sekali, untuk mendengarkan curhatnya,” kata Rico.
Debat publik kedua yang diselenggarakan oleh KPU ini berlangsung lancar. Tampak kepolisian pun mendukung acara debat dengan jumlah personil yang siap mengamankan diluar acara debat.
Adapun Pilkada Kota Medan akan diselenggarakan serentak pada 27 November mendatang bersamaan dengan pemilihan Gubernur Sumut. Ada tiga paslon yang akan berlaga pada kontestasi ini yaitu nomor urut satu Rico-Zaki, nomer urut dua Ridha-Rani, dan nomer urut tiga Hidayatullah-Yasir. (Adn)