Medan

Demo Di DPRD Sumut, Massa Pertanyakan Transparansi Anggaran BTT Pemprovsu

Demo Di DPRD Sumut, Massa Pertanyakan Transparansi Anggaran BTT Pemprovsu
Aliansi Masyarakat Sumut Bersatu Peduli Bencana berorasi di halaman gedung DPRD Sumut, Jumat siang (12/12). Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Tuntutan penetapan status bencana nasional bukan menjadi satu-satunya sorotan dalam aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Sumut Bersatu Peduli Bencana di halaman gedung DPRD Sumut, Jumat siang (12/12).

Massa yang berorasi di bawah derasnya hujan itu juga menuntut kejelasan dan transparansi penggunaan anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) Pemprovsu yang dinilai tidak sinkron.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Koordinator aksi sekaligus Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB), Lamsiang Sitompul, SH, MH, mengungkapkan keheranannya lantaran anggaran BTT yang sebelumnya disebut Rp843 miliar, kini tinggal Rp123 miliar. Ia menilai pemerintah wajib menjelaskan ke mana selisih ratusan miliar tersebut digunakan, terlebih di tengah kondisi ribuan warga yang terdampak banjir bandang di berbagai wilayah Sumut.

“Penanganan banjir jauh dari maksimal. Pemerintah daerah sudah tidak punya anggaran memadai, sedangkan pusat memiliki dana puluhan triliun. Tapi di sisi lain, anggaran BTT Sumut justru tidak jelas,” tegas Lamsiang.

Ia menilai persoalan banjir bandang di Sumut membutuhkan intervensi cepat dari pemerintah pusat, sebagaimana diatur dalam mekanisme penetapan status bencana nasional. Selain untuk mempercepat penanganan, langkah itu dianggap penting guna memastikan anggaran besar dapat segera dikucurkan tanpa hambatan birokrasi.

Aliansi juga meminta pertanggungjawaban sejumlah pejabat nasional, termasuk Presiden RI, Kepala BNPB, Menteri KLHK, Menteri ESDM, Menteri Sosial, hingga Pangdam, yang dinilai belum menunjukkan langkah signifikan dalam penanganan darurat maupun pemulihan pascabencana.

Sementara itu, anggota DPRD Sumut Fajri Akbar (Demokrat) dan Berkat Kurniawan Laoly (NasDem) menerima langsung aspirasi para pengunjuk rasa. Keduanya menyatakan siap meneruskan seluruh tuntutan, termasuk rekomendasi agar pemerintah pusat menetapkan status bencana nasional di Sumatera Utara.

Aksi berlangsung damai dan berakhir tertib di bawah pengawasan aparat kepolisian, setelah massa menyerahkan dokumen tuntutan resmi kepada wakil rakyat. (id06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE