MEDAN (Waspada) : Siapa yang tidak mengenal R.A. Kartini? Namanya begitu harum di negeri ini. Perjuangannya membela hak kaum perempuan sangat bersejarah. Jika bukan karenanya, bisa jadi perempuan Indonesia tidak akan sampai pada taraf kehidupan seperti saat ini.
Tetapi pertanyaannya, Apakah semangat R.A. Kartini masih membara pada jiwa-jiwa perempuan generasi muda saat ini?
Perubahan zaman yang begitu cepat membuat sikap individualis masyarakat semakin terasa. Mereka asyik dengan kehidupannya sendiri yang tanpa sadar tidak sejalan dengan semangat negara ini, saling berbagi.
Indonesia memerlukan sosok-sosok perempuan inspiratif. Kartini masa kini yang memiliki kepekaan dan mengutamakan semangat saling menolong, membantu sesama yang membutuhkan.
Dewi Nurmala Sari (39), perempuan kelahiran Rantau Prapat yang besar dan tinggal menetap di Tanjung Sari, Batang Kuis, merupakan salah satu perempuan inspiratif yang memiliki semangat R.A. Kartini, karena kepekaan sosialnya yang tinggi dan peduli pada pendidikan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.
Meski tak terekspos ke publik, Dewi selalu berbuat untuk sesama, membantu yang membutuhkan di lingkungan sekitarnya. Banyak yang telah dilakukan perempuan tangguh yang satu ini, mulai dari membantu biaya sekolah ratusan anak dari keluarga kurang mampu, serta memberi seragam pakaian sekolah pada mereka.
Tanpa pamrih, putri kedua dari empat bersaudara, anak dari pasangan Zulkifli Yahya dan Sri Istarni, yang merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Utara ini, juga aktif mendampingi warga yang membutuhkan fasilitas kesehatan karena keterbatasan ekonomi.
Tak heran, jika namanya kemudian jadi perbincangan dikalangan warga karena aksi-aksi sosial yang ia lakukan tanpa pamrih itu sangat membantu warga, apalagi ditengah kondisi perekonomian yang lagi sulit seperti sekarang ini.
Apa yang dilakukan Dewi dengan mau berbagi pada sesama1, merupakan hasil kerja kerasnya sebagai penggiat desa yang ia dedikasikan buat masyarakat yang membutuhkan.
Mantan Sekretaris BEM UNIMED dimasanya ini, juga mempelopori banyak kerjasama dengan berbagai organisasi kemanusiaan, seperti menggelar pasar rakyat yang bertujuan menstabilkan harga bahan pokok yang melonjak untuk meringankan beban masyarakat.
Pasar Rakyat
Baru-baru ini, bersama sejumlah pegiat sosial lainnya, Dewi menggelar pasar rakyat di Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang dengan menyediakan sembako berupa beras, minyak goreng kemasan dan gula pasir dengan harga yang jauh di bawah harga pasar, untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya menjelang bulan suci Ramadan.
Bagi Dewi, apa yang ia lakukan ini, semata-mata karena ingin menolong sesama. “Kalau kita suka menolong orang lain bang, maka Allah juga akan menolong kita. Dan Alhamdulillah, semua urusan Dewi selalu dimudahkan Allah,” katanya, saat berbincang dengan waspada.id, Jumat sore (17/3) di sebuah cafe di Medan. (hs)