MEDAN (Waspada.id): Murni Teguh Memorial Hospital (MTMH) kembali menegaskan komitmennya sebagai pusat layanan unggulan kardiovaskular dengan sukses menyelenggarakan Cardio Update 2025, seminar tahunan yang rutin menghadirkan inovasi dan ilmu terbaru di bidang kardiologi. Tahun ini, acara yang digelar secara hybrid pada 24 September 2025 tersebut mengusung tema “HEARTTECH 2025: Lifespan Approaches in Cardiology and Minimally Invasive Cardiac Surgery.”
Seminar ini menghadirkan pakar internasional dari Thailand, Amerika Serikat, serta Yonsei University Korea Selatan. Kolaborasi lintas negara ini mencerminkan semangat MTMH untuk terus menghadirkan pengetahuan medis terkini yang bermanfaat nyata bagi tenaga kesehatan maupun pasien di Indonesia.
Direktur MTMH, dr. Jong Khai, MARS, menegaskan bahwa seminar ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga wadah memperkuat jejaring kolaborasi internasional.
“Kami percaya bahwa inovasi dalam teknologi medis, khususnya kardiologi, harus terus dibagikan dan dikembangkan bersama. Lewat Cardio Update, tenaga kesehatan mendapatkan wawasan mengenai perkembangan teknologi diagnostik dan intervensi terkini yang dapat meningkatkan layanan pasien. Seminar ini juga merupakan komitmen kami menghadirkan pelayanan berstandar internasional di Medan,” ujarnya.
Presiden Direktur PT. Murni Sadar Tbk, Dr. dr. Mutiara, MHA, MKT, menambahkan bahwa MTMH telah berhasil melakukan operasi bypass jantung dengan teknik minimal invasif sejak Juni 2025.
“Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi layanan kardiovaskular di Medan, sekaligus menjadikan MTMH rumah sakit pertama di kota ini yang melaksanakan operasi bypass dengan teknik minimal invasif. Ke depan, layanan medis mutakhir yang akan dipersiapkan MTMH mencakup robotic, genetika, dan stem cell sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan yang lengkap dan komprehensif,” tegasnya.
Layanan kardiovaskular yang lengkap dengan teknologi canggih seperti Intravascular Ultrasound (IVUS), Fractional Flow Reserve (FFR), dan Rotablator sangar membantu dokter mendiagnosis dan menangani penyakit jantung dengan lebih tepat, aman, dan efektif.
“Dengan alat seperti IVUS dan FFR, kami bisa melihat kondisi pembuluh darah pasien secara lebih detail. Jadi, keputusan tindakan yang kami ambil benar-benar sesuai kebutuhan pasien,” ujar dr. Nizam Akbar, Sp.JP(K) dalam temu pers tersebut.
Sementara itu, dr. Brema Suranta Prakarsa Utama Pasaribu, Sp.BTKV, menekankan bahwa dukungan teknologi membuat tim bedah bisa memberikan pilihan operasi yang lebih ramah pasien. “Operasi minimal invasif ini jelas lebih menguntungkan. Luka sayatan lebih kecil, risiko infeksi berkurang, pasien pun bisa pulih lebih cepat dan kembali beraktivitas,” ucapnya.
Hal senada disampaikan dr. Syahroni Ibnu, Sp.BTKV(K) yang memaparkan tentang kesiapan rumah sakit dalam memasuki era baru operasi jantung modern. “MICS ini adalah lompatan besar. Dengan tim yang sudah terlatih dan fasilitas lengkap, kami bisa memberikan layanan setara pusat jantung internasional. Jadi masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri,” katanya.
Sedangkan. dr. Brema S.P. Utama Prasibu, Sp.BTKV(K)-D menekankan pentingnya inovasi dalam bedah toraks dan kardiovaskular. Menurutnya, tren global mengarah pada minimally invasive cardiac surgery (MICS) yang memberikan pemulihan lebih cepat dengan risiko lebih kecil bagi pasien.
Prof. Dr. dr. Kiking Ritarwan, Sp.S(K), MKT menjelaskan kaitan erat antara kesehatan jantung dan risiko stroke. Ia menekankan perlunya deteksi dini serta kolaborasi layanan kardiologi dan neurologi untuk mencegah komplikasi yang sering kali datang mendadak.
Data Layanan Kardiovaskular
MTMH mencatat tingginya kebutuhan layanan jantung. Selama 2024 hingga Agustus 2025, terdapat 6.869 tindakan di CathLab. Tahun 2024 saja tercatat 4.026 kasus, dengan mayoritas berupa angiografi. Sementara hingga Agustus 2025 sudah ada 2.843 tindakan, atau lebih dari 70% capaian tahun sebelumnya.
Untuk layanan bedah jantung, MTMH telah melaksanakan 342 operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG), 15 tindakan Mitral Valve Replacement (MVR), dan menjadi pelopor dengan 27 kasus operasi MICS. Teknik MICS terbukti memberikan keuntungan besar seperti nyeri pasca operasi lebih ringan, rawat inap lebih singkat, dan pemulihan lebih cepat.
Selain jantung, MTMH juga unggul dalam layanan neurologi. Sepanjang 2024, tercatat 2.518 kasus stroke berhasil ditangani, dan hingga Agustus 2025 sudah mencapai 1.174 kasus. Atas konsistensinya, MTMH meraih Diamond Status Angels Award, penghargaan internasional tertinggi dalam penanganan stroke.
Pusat Unggulan di Sumatera Utara
Dengan kombinasi layanan CathLab modern, operasi terbuka, dan teknik MICS, MTMH kini hadir sebagai rumah sakit dengan layanan kardiovaskular komprehensif berstandar internasional. Pencapaian ini menegaskan posisi MTMH sebagai pusat rujukan utama penanganan kasus jantung kompleks, sekaligus meneguhkan Medan selain salah satu pusat layanan kardiovaskular unggulan di Indonesia.
Hadir . dr. Brema S.P. Utama Prasibu, Sp.BTKV(K)-D, . Prof. Dr. dr. Kiking Ritarwan. Sp.S(K), MKT, dr. Nizam Zikri Akbar, Sp.JP(K) FIHA FAsCC,. dr. Jong Khai, MARS (Direktur Murni Teguh Memorial Hospital), dr. Bangbang Buhari, MKM (Wadir Murni Teguh Memorial Hospital), dr. Syahroni Ibnu, Sp.BTKV (K)-VE. (id20)