Medan

Di Tengah Banjir Melanda Medan, Jusuf Ginting Tuai Apresiasi Warga: “Beliau Hadir Saat Kami Butuh”

Di Tengah Banjir Melanda Medan, Jusuf Ginting Tuai Apresiasi Warga: “Beliau Hadir Saat Kami Butuh”
Jusuf Ginting momen berdialog dengan warga usai melakukan evakuasi korbam yang terjebak.banjir di wilayah Medan Johor. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Saat banjir merendam sejumlah kawasan di Kota Medan dan memaksa ratusan hingga ribuan warga mengungsi, berbagai bantuan dari lembaga pemerintah, relawan, hingga komunitas terus mengalir. Namun di antara banyak pihak yang turun tangan, nama seorang anggota DPRD Kota Medan, Jusuf Ginting, menjadi perbincangan hangat di kalangan warga terdampak.

Warga di Kecamatan Medan Johor, Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Maimun, hingga Polonia menyebut kehadiran Jusuf Ginting terasa berbeda. Politisi dari Fraksi PDIP itu tidak sekadar meninjau lokasi atau menyerahkan bantuan, melainkan turut terlibat langsung dalam proses evakuasi warga yang terjebak banjir.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sejumlah warga mengaku terkejut melihat Jusuf hadir tanpa protokoler berlebihan. Dengan pakaian sederhana, ia terlihat berpindah dari satu titik banjir ke titik lain, memastikan bantuan tepat sasaran.

“Beliau datang saat kami panik dan tidak tahu harus bagaimana. Bukan hanya memberi bantuan, tapi ikut mengevakuasi warga lansia yang terjebak di rumah-rumah,” ujar seorang warga Medan Johor.

Sebagai Ketua PAC PDIP Medan Johor, Jusuf Ginting menegaskan bahwa jabatan publik adalah amanah, bukan fasilitas. Menurutnya, musibah seperti banjir justru menjadi pengingat betapa besar tanggung jawab seorang wakil rakyat.

“Ketika rakyat mengalami kesulitan, saat itulah kami harus hadir. Saya ingin melihat langsung kondisi warga, mendengar keluhan mereka, dan memastikan mereka tidak merasa sendirian,” ujarnya saat ditemui di sela-sela penyaluran bantuan.

Dalam setiap kunjungannya, Jusuf Ginting juga menyempatkan diri berdialog dengan warga baik konstituennya maupun bukan untuk menyerap aspirasi serta menilai kebutuhan mendesak di lapangan.
Bagi sebagian warga di Dapil 5, sikap seperti inilah yang mereka rindukan dari seorang wakil rakyat.

“Kami butuh anggota dewan yang benar-benar peduli. Yang mengutamakan kepentingan warga, bukan kepentingan pribadi atau kelompok,” kata seorang warga Medan Selayang.

Di tengah musibah banjir yang masih berlangsung, kehadiran nyata para pemangku kepentingan menjadi harapan besar masyarakat. Dan bagi banyak warga di kawasan terdampak, kehadiran Jusuf Ginting dianggap sebagai salah satu bentuk kepedulian yang memberikan kekuatan di saat sulit.

Jusuf menyebut bahwa posisinya sebagai wakil rakyat bukanlah sebuah “ruang nyaman”, melainkan amanah yang menuntut tanggung jawab lebih besar, terutama saat warga sedang menghadapi musibah.

“Kalau rakyat sedang susah, maka sudah selayaknya wakilnya ada bersama mereka. Di sinilah fungsi kami diuji, bukan pada saat keadaan normal,” katanya ketika ditemui di salah satu posko pengungsian.

Ia menambahkan bahwa hadir di lapangan memungkinkan dirinya melihat langsung kondisi warga, mendengar keluhan yang tidak tertampung dalam rapat-rapat resmi, serta memahami kebutuhan riil masyarakat mulai dari persoalan infrastruktur, lingkungan, hingga penanganan bencana.

Selain memberikan bantuan, Jusuf Ginting juga terlihat sering berdialog dengan warga, baik mereka yang memilihnya maupun yang tidak. Banyak momen kecil yang terekam oleh warga, seperti saat ia bercanda dengan anak-anak yang ketakutan, atau duduk bersama ibu-ibu yang kehilangan sebagian harta benda mereka.

Dalam momen-momen seperti inilah, aspirasi mengalir deras. Mulai dari keluhan besarnya sampah yang menyumbat drainase, permintaan alat-alat kebersihan pasca banjir, hingga harapan agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol.

“Kalau tidak turun langsung, kita tidak akan tahu fakta sebenarnya di lapangan,” ujar Jusuf.

Sejumlah warga di Dapil 5 menilai bahwa sikap seperti yang ditunjukkan Jusuf Ginting adalah contoh karakter wakil rakyat yang sesungguhnya: hadir, peduli, dan bekerja.
“Di saat kami kebingungan, beliau datang. Di saat kami butuh evakuasi, beliau membantu. Ini yang kami rindukan dari pejabat publik,” kata Arif, warga Medan Johor.

Warga lain menambahkan bahwa kehadiran seorang wakil rakyat di tengah bencana bukan hanya soal bantuan fisik, tetapi juga memberikan ketenangan psikologis bagi masyarakat yang sedang panik dan kehilangan arah.“Rasanya seperti tidak sendirian. Itu sangat berarti,” katanya.

Banjir ini bukan hanya persoalan lingkungan, melainkan juga momentum yang menguji sejauh mana para pemimpin hadir untuk rakyatnya. Dalam kondisi darurat, solidaritas menjadi kekuatan terbesar bagi warga yang terdampak. Dan dalam peristiwa banjir tahun ini, banyak warga yang merasa kehadiran Jusuf Ginting menjadi bukti bahwa masih ada wakil rakyat yang bekerja tanpa mencari panggung, tanpa menghitung untung-rugi, dan tanpa jarak dengan rakyat yang diwakilinya.(id14)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE