Medan

Dianiaya Preman, Pekerja Kafe Melapor Ke Poldasu

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Sejumlah preman menjarah, merampok dan menganiaya pekerja kafe di Dusun V Salang Tunas, Kelurahan Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Minggu (18/9) sekira pukul 00:30 WIB.

Selain merusak dan mencuri uang dari laci kasir, kawanan preman dikoordinir pelaku berinisial IK, juga menganiaya wanita dan pria pekerja disana hingga babak belur.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Bahkan, wanita pekerja berinisial MA, warga Medan Amplas mengalami memar di mata kiri dan perut pendarahan karena diinjak.

 “Saat saya sedang kerja tiba-tiba datang IK bersama kawan-kawannya menganiaya saya. Perut saya diinjak, padahal saya baru operasi usus buntu. Ada yang pakai stik baseball,” sebut MA didampingi kuasa hukumnya Ranto Sibarani kepada wartawan usai membuat Laporan Polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut, Selasa (20/9). 

Laporan itu tertuang dalam No. STTLP/B/ 1699/IX/2022/SPKT/Polda Sumut, 20 September 2022.

Dia mengaku tidak tahu penyebab IK dan kawan-kawannya melakukan penyerangan ke tempat kerjanya. Dia merasa tidak memiliki maslah dengan IK. “Saya tidak tahu motifnya, karena selama ini tidak pernah ada masalah,” ujarnya.

Kuasa hukum korban, Ranto Sibarani menyebutkan, penyerangan secara brutal menggunakan berbagai benda tumpul dan keras itu juga melukai pekerja kafe lainnya, berakibat sejumlah luka di kepala hingga telinga. 

“Masih ada karyawan lain yang menjadi korban. Ini ada dua pekerja pria yang kita bawa ikut melapor dengan kondisi luka robek di kepala dan telinga tujuh jahitan,” ujarnya. 

Korban yang menderita luka robek di kepala kanan, Arya Rivfaldi Pratama, 20, warga Binjai. Sedangkan telinga dijahit atas nama Putra, 31, warga Jalan Binjai. Keduanya bekerja sebagai pelayan.

Atas adanya aksi premanisme itu, Ranto Sibarani berharap Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak untuk segera bertindak menangkap dan melakukan proses hukum terhadap IK dan kawan-kawannya.

Sebab kata dia, jika dibiarkan dikhawatirkan aksi premanisme lainnya akan terus terjadi dan meresahkan masyarakat serta dapat mengganggu stabilitas prekonomian. Pada preman itu masih ada di lokasi. 

“Saya rasa aksi premanisme ini harus segera diberantas karena dapat mengganggu perekonomian. Investor tidak akan merasa aman kalau banyak preman. Inilah momentum kepolisian untuk bangkit mengambil simpatik dan kepercayaan masyarakat kembali,” kata dia. (m10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE