MEDAN (Waspada): Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumut membuat kegiatan edukasi tentang lingkungan. Yakni program Sumbang Sampah Tukar Mie (Sumpatumi). Masyarakat yang berkunjung ke Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 dapat berpartisipasi dalam program ini.
Penjelasan tentang program Sumpatuni ini dijelaskan oleh Kadis LHK Sumut Yuliani Siregar, di stand Dinas LHK, Minggu (18/6).
Melalui program yang dilaksana selama penyelenggaraan PRSU ini, diharapkan masyarakat menjadi terbiasa untuk menjaga lingkungan.
Paling tidak, masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.
Dijelaskan Yuliani Siregar, masyarakat yang datang ke PRSU dapat mengambil peran. Yakni berupa pengumpulan sampah, khususnya botol – botol plastik yang dapat ditukarkan dengan mie instan. “Setiap lima botol pastik bekas kita tukar dengan satu bungkus mie instan,” katanya.
Kata Yuliani, tujuan utama pihaknya membuat program ini adalah untuk mendidik masyarakat tenang pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu juga untuk membantu pihak pengelola PRSU dalam menjaga kebersihan lokasi acara.
Nantinya, kata Yuliani, setelah sampah – sampah botol plastik terkumpul, bisa diolah menjadi bahan bakar dari plastik.
Artinya, katanya, Dinas LHK Sumut sangat mengedepankan masalah lingkungan hidup, dimana selama ini sampah – sampai yang dianggap tidak berguna. “Jadi, di sini (PRSU) kita edukasi masyarakat, bahwa sampah itu bisa diolah untuk magot (makanan ternak). Juga bisa diolah menjadi eko enzim,” paparnya.
Sedangkan, sampah – sampah limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), seperti bekas olahan minyak goreng dan kelapa sawit, dapat diolah menjadi briket atau batubata.
Selain membuat program Sumoatuni, di stand Dinas LHK PRSU juga dilakukan sosialisasi peraturan serta perizinan usaha untuk sektor kehutanan.(m07)
Waspada/Ist
Kadis LHK Yuliani Siregar, di stand Dinas LHK di arena PRSU