Medan

Dinkes Kerahkan Tim Medis untuk Respons Banjir Besar Di Sumut

Dinkes Kerahkan Tim Medis untuk Respons Banjir Besar Di Sumut
Kelurahan sayurmatinggi. Kec. Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang dilanda banjir. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mengerahkan tim medis dan memperkuat layanan kesehatan di wilayah terdampak banjir besar yang melanda sejumlah daerah di Sumut sejak Selasa (25/11) malam. Gangguan listrik dan komunikasi menjadi tantangan utama dalam respons cepat di lapangan.

Menurut , dr. Muhammad Emirsyah Harvian Harahap, M.K.M , selaku Kasi Yankes Rujukan Dinkes Sumut, hingga Rabu siang, koordinasi dengan BNPB, puskesmas, dan rumah sakit masih terhambat karena jaringan komunikasi terputus.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Tim di lokasi belum bisa kami hubungi karena sinyal mati dan listrik padam. Kita juga belum mengetahui pasti kondisi semua dokter dan perawat yang bertugas karena sebagian HP mereka sudah mati,” ujar dr. Emirsyah pada Rabu (27/11)

Meski demikian, layanan kesehatan darurat sudah dibuka di sejumlah titik. Posko kesehatan didirikan di hotel-hotel tempat warga mengungsi, serta di puskesmas dan rumah sakit yang dijadikan pusat layanan sementara.

“Pelayanan yang diberikan adalah layanan standar, terutama mengantisipasi penyakit yang umum muncul saat banjir seperti sakit perut, menggigil, gatal-gatal, luka, dan lecet,” jelasnya lagi.

Dinkes Sumut memastikan tim medis sudah dilibatkan penuh dalam penanganan bencana. Total 12 tenaga kesehatan diterjunkan, terdiri dari 2 dokter, 3 perawat, dan 6 anggota Tim Krisis Kesehatan. Obat-obatan dan logistik medis dibawa bersama tim krisis dan disalurkan juga melalui puskesmas setempat.

turut mendukung koordinasi rujukan serta pemantauan kondisi fasilitas kesehatan yang ikut terdampak.

Dinkes Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, menggunakan air bersih bila tersedia, dan segera memeriksakan diri ke posko kesehatan apabila mengalami gejala penyakit terkait banjir.

Sementara itu, berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari pihak kepolisian dan lintas sektor, sebutnya perkembangan situasi bencana di Sumatera Utara, pada Selasa, 25 November 2025, tercatat 15 kejadian bencana alam yang meliputi, 11 tanah longsor, 3 banjir, 1 pohon tumbang. Lokasi kejadian ada 6 kabupaten/kota (Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, Kabupaten Nias) dengan jumlah korban 24 orang terdiri 10 meninggal dunia, 8 luka-luka, 6 masih dalam pencarian

“Dampak kerusakan rumah warga, pengungsian massal, dan penutupan badan jalan di berbagai titik” katanya.

Rincian Kejadian per Wilayah

  1. Polres Tapanuli Tengah
    Lokasi: Dusun 1 Desa Mardame
    Jenis: Tanah longsor
    Korban: 4 meninggal dunia
    Dampak: Kerusakan rumah warga
  2. Polres Mandailing Natal (2 Kejadian)
    a. Tanah Longsor — Jembatan Aek Inumon II

Dampak: Penutupan badan jalan
b. Banjir — Kecamatan Muara Batang Gadis

Dampak: 400 warga mengungsi, kerusakan perumahan

  1. Polres Tapanuli Selatan
    Jenis: Pohon tumbang
    Korban: 1 meninggal, 1 luka-luka
  2. Polres Tapanuli Utara
    a. Longsor di Kecamatan Adiankoting (3 titik)

Korban: 1 luka-luka (Haratua Sipahutar, 50 tahun)
Dampak: Penutupan Jalinsum Tarutung–Sibolga
b. Longsor di Kecamatan Pahae Jae

Korban: 4 luka-luka (Dahlia Banjarnahor, Iben Parapat, Liora Parapat, Lenora Parapat)
c. Banjir di Kecamatan Purbatua

Dampak: Kerusakan perumahan
d. Banjir di Desa Suka Maju, Pahae Jae

Dampak: Kerusakan perumahan, jembatan Aek Puli rusak 1 jalur

  1. Polres Sibolga (6 Kejadian Longsor)
    Total korban: 5 meninggal, 3 luka-luka, 4 masih dalam pencarian
    Dampak: 17 rumah rusak
  2. Polres Nias
    Jenis: Tanah longsor
    Dampak: Penutupan badan jalan
    “Dinkes Sumut terus memantau perkembangan situasi dan menegaskan kesiapsiagaan tenaga kesehatan akan ditingkatkan seiring dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem,” tutupnya. (id20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE