MEDAN (Waspada): Dinas Kesehatan Kota Medan (Dinkes Medan) membuka posko pelayanan kesehatan di sejumlah titik banjir.
Pada posko tersebut terdapat pelayanan pengobatan gratis untuk warga terdampak banjir. Seperti pengobatan luka-luka, diare dan juga penyakit lainnya yang dikeluhkan oleh warga akibat banjir tersebut.
Kepala Dinkes Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengatakan posko ini sudah didirikan sejak pihaknya mendengar bahwa ada warga di sejumlah kecamatan di Medan menjadi korban banjir. Selain menyiapkan sejumlah personil yang melekat di posko pengungsian dan lokasi banjir, pihaknya juga menginstruksikan seluruh Puskesmas yang berada di wilayah yang terdampak banjir harus memberikan pelayanan kesehatan kepada warga korban banjir.
Dan jika perlu dirujuk ke rumah sakit, pihaknya juga menginstruksikan agar pihak puskesmas merujuk pasien tersebut.
“Posko kesehatan hampir di setiap lokasi banjir namun yang melekat di titik banjir. Pelayanannya pengobatan dan pendampingan kepada korban banjir. Seperti korban banjir yang Medan Johor, Medan labuhan, kita sudah ada di wilayah itu memberikan pelayanan kesehatan,” jelasnya pada Senin (28/2).
Taufik Ririansyah menghimbau agar masyarakat harus menjaga perilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit-penyakit yang menyerang pada musim hujan dan banjir.
Antara lain sebutnya masyarakat harus makan dan minum yang bersih, jangan jajan sembarangan, istirahat yang cukup, upayakan kebersihan diri dan lingkungan , Jangan membuang sampah sembarangan dan senantiasa cuci tangan pakai sabun.
Adapun penyakit -penyakit akibat banjir ini yang biasanya akan menyerang diantaranya diare, demam berdarah, ISPA, penyakit kulit, penyakit saluran cerna, dan perburukan penyakit kronik yang sudah diderita.
“Terutama demam berdarah tolongla kalau air surut janganla ada genangan air agar jentik nyamuk tidak muncul,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, sejak kemarin malam hampir semua kecamatan di kota Medan terdata terdampak banjir. Yang terparah seperti di kecamatan Medan Johor, Medan Deli, Medan Petisah, Medan Labuhan, dan Medan Marelan.
Sebanyak 3.267 kepala keluarga (KK) atau 9.428 jiwa menjadi korban banjir. Penyebab banjir dikarenakan sebagian sungai meluap dan masih buruknya kondisi dreanase sehingga tidak bisa menampung debit air yang tinggi dikarenakan beberapa hari kota Medan juga dilanda hujan secara terus-menerus. (Cbud)