Scroll Untuk Membaca

Medan

Dinkes Sumut Akan Lakukan Metode Penanganan Covid-19 Kejar Target Eliminasi TBC

Dinkes Sumut Akan Lakukan Metode Penanganan Covid-19 Kejar Target Eliminasi TBC
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Dinas Kesehatan telah menargetkan untuk mengejar eliminasi Tuberkulosis (TBC) lebih cepat dua tahun dari yang ditetapkan oleh pemerintah nasional, yakni dari 2030 menjadi tahun 2028.

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan menyatakan, dirinya mempertimbangkan untuk menerapkan metode penanganan Covid-19 pada penanganan TBC, terutama dalam upaya menemukan kasus (screening) yang ada di masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dinkes Sumut Akan Lakukan Metode Penanganan Covid-19 Kejar Target Eliminasi TBC

IKLAN

“Kenapa nggak mungkin?, dana nya ada, SDM cukup, infrastruktur juga memadai, kenapa tidak?. Mudah-mudahan bisa, kita harapkan bisa mengejar target (eliminasi) nasional 2030 dan Sumut 2028,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin.

Menurut Alwi, Covid -19 yang sebelumnya berstatus sebagai pandemi dan menjadi masalah kesehatan global, saat ini telah berhasil ditekan dan diselesaikan dengan baik. Karenanya, hal serupa, tentu dapat diadopsi untuk mengatasi masalah TBC di Sumut.

“Covid-19 bisa kita selesaikan. Jadi kenapa tidak kita adopsi cara penanganan Covid-19 ini kepada TBC,” ujarnya.

Oleh karena itu, Alwi menjelaskan, dalam waktu dekat ini, pihaknya bagaimana akan memulai menyusun langkah yang lebih efektif untuk menurunkan angka kematian TBC tersebut sehingga eliminasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

“Kita akan menyisir semuanya. Termasuk wartawan dan keluarganya nanti juga akan kita screening,” katanya.

Alwi menegaskan, hal ini begitu penting, karena secara global, Indonesia merupakan negara kedua tertinggi dengan kasus TBC. Sedangkan Provinsi Sumut sendiri berada di urutan keempat secara nasional.

Di Indonesia sendiri, sambungnya, angka kematian TBC mencapai 144 ribu kasus pada tahun lalu. Artinya, disebutkan Alwi, terdapat sebanyak 11 orang per satu jam, atau lima menit satu orang meninggal karena penyakit menular ini.

“Kemarin di USU telah kita lakukan screening kepada mahasiswa. Ke depan kita harapkan seluruh kampus bisa melakukan hal serupa,” katanya.

“Nanti semua pihak terkait akan kita ajak bekerjasama, kemudian di kantor-kantor termasuk kepada ASN. Karena kan belum tentu semua bersih dari TBC, pekerja kita, semua lini nanti akan kita screening,”tandasnya. (cbud)

foto TBC ilustrasi

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE