Scroll Untuk Membaca

Medan

Dinkes Terus Sosialisasikan E-PPGBM Di Seluruh Kabupaten/Kota

Dinkes Terus Sosialisasikan E-PPGBM Di Seluruh Kabupaten/Kota
KEPALA Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumut, Hery Valona Ambarita saat Diskusi Publik dengan Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut di Swiss Bell Internasional Hotel Medan, Selasa (29/11). Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) mengaku terus melakukan sosialisasi kepada seluruh Kabupaten/Kota terkait penggunaan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dari Kementerian Kesehatan.

Melalui aplikasi ini, Dinkes Sumut hingga November 2022 telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 899.866 balita atau 69 persen dari proyeksi 1.346.655 balita dan data riil dari Kabupaten/Kota 1.118.529 balita. Dari jumlah tersebut, didapati prevalensi stunting hanya 5,4 persen.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumut, Hery Valona Ambarita saat Diskusi Publik dengan Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut di Swiss Bell Internasional Hotel Medan, Selasa (29/11).

Menurut Hery, aplikasi ini e-PPGBM cukup akurat dibandingkan survei. “Aplikasi ini lebih akurat, data yang dikeluarkan sesuai dengan yang sudah dilakukan karena saat balita ditimbang langsung dimasukkan datanya, sementara itu kabupaten/kota beberapa tidak menerima data hasil survei bahkan mereka melakukan penimbangan ulang dan memang tak sesuai. Jadi apabila saya ditanya apakah benar angka prevalansi stunting Sumut 25,8 persen, saya tidak bisa menjawab,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya dengan e-PPGBM kebutuhan intervensi dalam penguatan surveilans gizi melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dapat dilakukan by name by address. “Dengan data ini pemerintah dapat lebih mudah mengamati permasalahan gizi di daerahnya untuk selanjutnya merumuskan langkah ataupun intervensi apa yang akan diambil,” katanya.

Sementara itu, pihaknya juga terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting di antaranya melakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan, pertemuan lintas sektor hingga memberikan biskuit kelor, pemberian makanan tambahan untuk balita stunting, gizi kurang dan ibu hamil kekurangan energi protein.(cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE