MEDAN (Waspada) : Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Selasa (3/6).
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution membenarkan pengunduran diri tersebut usai menghadiri rapat.
“Pemberhentian dewan direksi karena alasan pengunduran diri dari Dirut Pak Babay. Surat pengunduran diri diserahkan kepada kami,” ujar Bobby kepada wartawan.
Dengan mundurnya Babay, saat ini posisi Direktur Utama Bank Sumut dinyatakan kosong. Untuk sementara, manajemen akan menunjuk pelaksana tugas (Plt) hingga proses penunjukan definitif dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku.
“Posisi Dirut hari ini masih kosong. Internal akan kita tunjuk siapa yang akan jadi Plt-nya,” kata Bobby.
Namun, Bobby mengungkapkan bahwa dalam surat pengunduran diri yang diserahkan Babay, tidak dijelaskan alasan pengunduran diri secara spesifik.
“Alasannya tidak dicantumkan di situ. Apakah terkait dengan persoalan Sritex atau tidak, beliau hanya menyampaikan pengunduran diri,” jelasnya.
Sebelumnya, nama Babay Parid Wazdi disebut dalam pemanggilan oleh Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Babay dipanggil karena pernah menjabat sebagai Direktur UMKM dan Syariah di Bank DKI sebelum menjabat Dirut Bank Sumut.
Menanggapi pemanggilannya, Babay sempat menyatakan dukungan terhadap proses hukum yang berlangsung.
“Saya secara pribadi dan juga Bank DKI sangat support dan mengapresiasi pihak aparat dalam hal itu,” tulis Babay dalam keterangan tertulis, Selasa (3/6).
Ia juga menegaskan bahwa pemanggilan dirinya adalah bentuk partisipasi dalam upaya penegakan hukum.
“Tentu saja sebagai anak bangsa, spirit kita sama dalam hal pemberantasan korupsi dan penegakan hukum,” ujarnya.
Kejaksaan Agung hingga kini masih terus mendalami kasus yang menyeret Sritex, dengan memanggil sejumlah saksi yang dinilai mengetahui proses pemberian fasilitas kredit kepada perusahaan tekstil tersebut.(detikcom)