Scroll Untuk Membaca

Medan

Diskusi FKUB Kota Medan, Rektor UIN Sumut Beri Penguatan Terhadap Literasi Kerukunan Di Dunia Kampus

Diskusi FKUB Kota Medan, Rektor UIN Sumut Beri Penguatan Terhadap Literasi Kerukunan Di Dunia Kampus
Rektor UINSU, Prof Dr Hj. Nurhayati, M.Ag, saat menjadi narasumber secara zoom di acara Diskusi Merawat Kerukunan dengan Majelis-majelis Agama di Kota Medan yang digelar FKUB Kota Medan, Senin (6/10/2025) di aula FEBI UINSU Jalan IAIN Medan. Waspada.id/Yuni Naibaho
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Prof Dr Hj. Nurhayati, M.Ag, memberi penguatan terhadap literasi kerukunan di dunia kampus, dalam paparan materinya sebagai narasumber di acara Diskusi Merawat Kerukunan dengan Majelis-majelis Agama di Kota Medan yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Senin (6/10/2025) di aula FEBI Universitas Islam Negeri Agama (UINSU) Jalan IAIN Medan.

“Dunia akademik adalah ruang perjumpaan beragam identitas, budaya dan pemikiran sehingga rawat gesekan. Untuk itu diperlukan kerukunan menjadi prasyarat terciptanya suasana belajar yang kondusif bagi semua pihak,” ujarnya.

Menurut Prof Nurhayati, selama ini UIN Sumatera Utara sudah sejak lama menerima mahasiswa yang berbeda agama dan membangun diskusi yang inklusif dalam seluruh proses pembelajaran dan menyesuaikan hak asasi keberagamaan setiap mahasiswa.

UIN Sumatera Utara, katanya selalu melakukan dialog inklusif terhadap mahasiswa yang berbeda agama, termasuk suku budaya dan ras menjadi kecirian yang sudah dijalani sejak dahulu, termasuk dalam literasi pendidikan dan Tri Dharma perguruan tinggi UIN Sumatera Utara:

“Konsentrasi terhadap dialog-dialog antar agama dan penguatan moderasi beragama di UIN Sumatera Utara juga memiliki pusat moderasi beragama yang berkonsentrasi membincang tentang kerukunan beragama. Kita berharap UIN Sumatera Utara menjadi contoh, bahwa perbedaan ada di UIN dan tetap harmonis dan saling menghargai,” tuturnya.

Terciptanya kerukunan di dunia kampus itu, lanjut Prof Nurhayati, dibutuhkan dialog kerukunan guna membangun sikap saling menggargai antar mahasiswa, dosen maupun lembaga pendidikan dan kenghindari polarisasi akibat perbedaan suku, agama, maupun pandangan politik.

“Dialog kerukunan ini juga akan menumbukan toleransi dan kesadaran
kebhinekaan di lingkungan kampus dan
Menguatkan karakter civitas akademika agar berdaya saing sekaligus berjiwa inklusif,” katanya.

Prinsip dialog kerukunan ini yakni keterbukaan dengan menerima perbedaan dengan pikiran terbuka, tidak menutup diri pada perspektif lain. Kemudian empati yaitu Interaktivitas dan Engagement dengan berusaha memahami sudut pandang
orang lain sebelum menilai. Kemudian kesetaraan bagwa semua pihak memiliki hak suara yang sama tanpa merasa lebih tinggi. Serta kebersamaan dengan mengutamakan tujuan kolektif
dibanding perbedaan individu.

“Ada beberapa Strategi dalam penguatan dialog kerukunan dalam dunia akademik. Antara lain mengintegrasikan nilai kerukunan dalam kurikulum agar dipelajari secara akademis, mendorong kegiatan lintas budaya dan agama seperti festival, diskusi, atau kerja sosial bersama. Mengadakan forum dialog rutin yang inklusif dan partisipatif serta membuat kode etik akademik berbasis
toleransi sebagai pedoman bersama,” papar Prof Nurhayati.

Prof Nurhayati berharap dialog kerukunan harus diwujudkan dalam praktik nyata, bukan sekadar wacana. Karena melalui dialog, tercipta atmosfer
kampus yang damai, inklusif, dan
produktif, serta dunia akademik bisa menjadi laboratorium kerukunan untuk
menyiapkan generasi bangsa yang toleran.

Acara Diskusi Merawat Kerukunan dengan Majelis-majelis Agama di Kota Medan ini dibuka oleh Ketua FKUB Kota Medan, M Yasir Tanjung, S.Pd.I, dengan menghadirkan peserta dari berbagai perwakilan majelis agama di Kota Medan, serta narasumber lainnya Wakil Rektor 1 UINSU yang juga Bendahara Umum FKUB Kota Medan, Prof Dr. H Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, dan Wakil Sekretaris 1 FKUB Medan, Pdt. Obet Ginting, S.Th.MA. (id16)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE