MEDAN (Waspada): Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berencana menjadi inisiator pengelolaan bank sampah. Tidak hanya tenaga penyuluhan tapi juga penyediaan bank sampah di kantor DLHK Sumut untuk mengurangi sampah perkantoran dan menjadikan lingkungan perkantoran lebih bersih.
“Sebelumnya sudah ada instruksi Gubernur tentang gerakan pengurangan sampah plastik di perkantoran pemerintah Provsu. Ke depannya kita harap ada surat imbauan Gubernur agar dinas-dinas memberi sampahnya yang sudah dipilah-pilah ke bank sampah di kantor DLHK Sumut,” ujar Kepala Dinas LHK Provinsi Sumut, Yuliani Siregar kepada wartawan, Minggu (16/4).
Menurutnya, mendirikan bank sampah juga harus dilakukan disetiap kelurahan khususnya di Kota Medan yang saat ini kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun sudah kondisi kritis dengan penumpukan sampah.
“Bank sampah juga harus dibuat disetiap lingkungan atau perumahan. Seperti di Medan Selayang sudah ada 2 perumahan yang memiliki bank sampahnya didirikan kumpulan orang yang mempunya misi sama untuk menjadikan sampah bernilai ekonomis sehingga membantu perekonomian keluarga dan juga terciptanya kebersihan, lingkungan” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Yuliani didampingi Kabid Pengelolaan B3 dan Persampahan, Syafrida Siregar, pihaknya terus memberi edukasi ke masyarakat bahwa sampah bukan pencemaran tapi bisa menghasilkan uang. Dengan begitu Kota Medan menjadi bersih dari sampah, dengan menggerakkan masyarakat mengelolah sampah dan mendirikan bank sampah.
“Slogan kita tukar sampah jadi emas. Karena sampah itu bernilai. Bahkan sampah rumahtangga juga diolah menjadi pupuk organik. Kami juga sudah beri pelatihan pembuatan eco enzyme ke masyarakat perkotaan ke 15 lokasi tersebar di 7 kabupaten/Kota se Sumut,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Yuliani, NGO Jepang yang telah berkunjung ke DLHK Sumut mensosialisakan alat canggih mereka dalam mengelolah sampah plastik menjadi bahan baku minyak solar. Jadi semua sampah itu berguna, tidak lagi sampah dianggap limbah tapi sudah bisa dikelolah menghasilkan nilai ekonomis.
Dipaparkan Yuliani, manfaat bank sampah itu sangat banyak yakni mengurangi penumpukan sampah, mencegah pencemaran lingkungan dengan gerakan memilah dan menyetorkan sampah memberikan kontribusi untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat sampah yang tidak bisa terurai serta berfungsi sebagai sosial ekonomi masyarakat.
Dengan adanya bank sampah dapat mendorong kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara tepat dengan cara memilah dan mengolah sampah sehingga menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan.
“Kita juga akan berkolaborasi dengan Pemko Medan dan pihak lainnya dalam mewujudkan setiap kelurahan memiliki bank sampah, guna mewujudkan Kota Medan bebas dari sampah,” tutur Yuliani. (h01)













