Scroll Untuk Membaca

MedanPendidikanSumut

Dosen FP USU Pengabdian Masyarakat Di Desa Afulu Nias Utara

Dosen FP USU Pengabdian Masyarakat Di Desa Afulu Nias Utara
Dosen Fakultas Pertanian USU selaku Tim Pengabdian transplantasi terumbu karang terdampak tumpahan aspal di Desa Afulu Nias Utara.Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

NIASUTARA (Waspada): Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (FP USU), Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat dengan tema “Transplantasi terumbu karang terdampak tumpahan aspal dalam upaya rehabilitasi fungsi kawasan ekosistem terumbu karang di Desa Afulu Kabupaten Nias Utara.

Kegiatan diketuai,Vindy Rilani Manurung, S.Pi., M.P beserta anggota Ipanna Enggar Susetya, S.Kel., M.Si dan Hafizah Arinah, S.Kel., M.Si, selaku Penerima Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Tahun Anggaran 2023.
Sehingga melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Afulu, Kabupaten Nias Utara.

Sosialisasi Di Rumah Mitra

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di rumah mitra ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Harapan Wunga yang diketuai, Arman Syah Baeha, dihadiri oleh Sekretaris desa dan anggota KUB yang rata-rata berprofesi nelayan.

Menurut Vindy Rilani Manurung, S.Pi., M.P, berdasarkan hasil wawancara dan survei terjadi tumpahan aspal mentah di wilayah perairan Nias Utara disebabkan oleh kapal tanker menumpahkan 1.900 ton aspal di Kawasan Konservasi Perairan Nias Utara, sehingga aspal mencemari lautan hingga radius 50 kilometer.

Tumpahan aspal mentah di perairan Nias Utara merusak area terumbu karang, mangrove dan biota perairan disekitarnya. Sebanyak 641 nelayan terdampak langsung termasuk kelompok nelayan Desa Afulu, sehingga terjadi penurunan produksi hasil tangkapan nelayan.

Menurutnya, ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang dapat mendukung produksi perikanan di lautan.

Fungsi dan manfaat ekosistem terumbu karang sebagai pelindung alami pantai dari hempasan ombak, sebagai spawning ground, nursery ground, feeding ground ikan dan biota laut lainnya, selain itu terumbu karang menjadi daya tarik wisata air dan menjadi objek kegiatan penelitian. Ekosistem terumbu karang yang baik dapat meningkatkan populasi ikan, meningkatkan jumlah wisatawan sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dijelaskannya, setelah kegiatan sosialisasi dilaksanakan penyerahan alat bahan oleh Tim Pengabdian yaitu meja rak transplantasi sebanyak 15 unit, cool box dan alat snorkel masing-masing 5 unit kepada mitra KUB Harapan Wunga.

“Selanjutnya pada 26 Juli 2023 pelaksanaan peletakan meja transplantasi karang di 2 lokasi yaitu Pulau Wunga dan Desa Afulu dengan menggunakan transportasi perahu nelayan melibatkan Mitra KUB dan didampingi oleh 8 mahasiswa Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan,”ujar Vindy.

Dia juga mengungkapkan hasil transplantasi terumbu karang akan di observasi oleh mitra KUB.

Di samping itu sambung dia, tujuan kegiatan pengabdian ini sejalan dengan program MBKM dan Indikator Kinerja Utama (IKU 2, 3 dan 5) yaitu menerapkan manajemen pengelola terumbu karang dan penerapan teknologi alat bantu transplantasi terumbu karang kepada mitra.

“Hal ini akan memberikan dampak positif bagi ekosistem terumbu karang sehingga dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat dan mahasiswa. Peran dosen dan mahasiswa mengaplikasikan ilmu pengetahuan tentang manajemen pemanfaatan kawasan konservasi dan pengelolaan terumbu karang agar berjalan baik sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan produksi hasil tangkapan nelayan,”pungkasnya.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE