MEDAN (Waspada.id): Tim dosen Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kegiatan sosialisasi sebagai tahap awal Proyek PINTAR (Belajar Sains dan Teknologi dari Mesin Pemilah Sampah Tanpa Ribet) di Al Ikram Islamic School, binaan Yayasan Hasballah Syam.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 18 Juli 2025 itu digagas Indah Revita Saragi, Siti Utari Rahayu, dan Suri Mutia Siregar, St. Mardiana, Vina Octavia Azzahra ini berfokus pada pengenalan dan pendidikan dasar pemilahan sampah bagi siswa.
Proyek yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI ini dirancang secara bertahap. Pada kunjungan pertama ini, para siswa diajak untuk memahami pentingnya memilah sampah, mengenali perbedaan mendasar antara sampah organik dan anorganik, serta manfaatnya bagi lingkungan.
“Langkah pertama adalah membangun pemahaman dan kebiasaan. Sebelum memberikan alat, kami ingin memastikan anak-anak paham betul mengapa mereka harus memilah sampah lain bagaimana melakukannya dengan benar. Ini adalah fondasi terpenting,” ujar Indah Revita Saragi, ketua Tim Pengabdian.
Kegiatan ini dikemas secara edukatif dan menyenangkan sehingga disambut antusias oleh seluruh peserta. “Tidak hanya siswa yang sangat semangat, guru-guru di sekolah juga tidak kalah antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Kami melihat ini sebagai langkah awal yang sangat positif,” tutur Eva Irawaty, ketua Yayasan Hasballah Syam.
Rencana ke depannya, tim dosen USU akan kembali untuk menyerahkan mesin pemilah sampah otomatis yang telah dirancang untuk dapat memilah sampah organik dan aorganik.
Alat tersebut nantinya akan menjadi media pembelajaran untuk menunjukkan kepada siswa secara langsung aplikasi sains dan teknologi dalam mengelola sampah, sekaligus memantapkan kebiasaan baik yang telah diajarkan pada sosialisasi ini.
Dengan dimulainya program ini, Yayasan Hasballah Syam dan USU berkomitmen untuk bersama-sama mempersiapkan generasi muda yang cerdas, peduli lingkungan, dan melek teknologi .(id14)