MEDAN (Waspada): Dosen USU menggelar pelatihan pembuatan kompos jerami padi, dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat bersama Kementerian ATR/BPN, melalui skema Kemitraan Pengabdian Masyarakat Mono Tahun T.A. 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola limbah jerami padi menjadi kompos organik.
Program ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program reforma agraria. Pelatihan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat USU yang bekerjasama dengan Kementerian ATR/BPN melalui skema Kemitraan Pengabdian Masyarakat Mono Tahun T.A. 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola limbah jerami padi menjadi kompos organik.
Kegiatan diketuai, Tasya Chairuna Pane, S.P., M.P., bersama dengan anggota tim Prof. Dr. Ir. Tavi Supriana, MS. dan Dr. Lisnawita, SP., M.Si, berlangsung 11 Juni 2024 di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe.
Adapun peserta dalam kegiatan ini sebanyak 20 orang dari masyarakat setempat.
Turut hadir pihak BPN Kabupaten Deli Serdang sebagai mitra kerjasama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
Tasya Chairuna Pane menjelaskan bahwa pelatihan ini diadakan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan pupuk yang sering dihadapi oleh petani.
Ketersediaan pupuk subsidi yang terbatas dan harga pupuk yang relatif tinggi seringkali menyebabkan petani tidak dapat melakukan pemupukan secara tepat waktu dan dalam jumlah dosis yang tepat.
“Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik dari limbah jerami padi menjadi alternatif yang efektif,”pungkasnya.
Kegiatan ini diawali dengan memberikan materi kepada masyarakat oleh Dr. Mariani Br. Sembiring, SP. M.P. terkait pemanfaatan limbah jerami padi dan cara pengolahannya.
Pemberian bahan organik melalui kompos bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam proses produksi serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik.
Dr. Lisnawita, SP., M.Si. juga menambahkan bahwa, selain dimanfaatkan sebagai kompos, jerami padi juga dapat dimanfaatkan dalam budidaya jamur merang.
Selain pemberian materi, tim pengabdian juga melakukan praktek langsung dalam pembuatan kompos organik dari limbah jerami padi.
“Selama ini limbah jerami padi masih belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga limbah jerami padi tersebut hanya berpotensi mencemari lingkungan, mengurangi luas areal pertanaman, serta menjadi tempat berkembang biaknya hama dan penyakit, seperti tikus”, tegas Tasya selaku ketua tim pengabdian.
Selain memberikan paparan materi, tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara (USU) juga memberikan teknologi mesin pencacah jerami kepada masyarakat Desa Jati Kesuma.
Usai kegiatan warga desa berterima kasih pada Tim Pengabdian, karena Desa Jati Kesuma menjadi perhatian dari Tim Pengabdian USU dalam rangka penguatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan kompos jerami padi.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas sosialisasi dan pelatihan yang telah dilaksanakan ini”, kata warga. (m22)
Waspada/ist
Dosen Fakultas Pertanian USU melakukan Pengabdian Masyarakat dan memberi pelatihan pembuatan kompos jerami padi.











