Scroll Untuk Membaca

Medan

Dosen USU Terapkan Phytobiotic Green Additive Untuk Ternak Di Desa Suka

Dosen USU Terapkan Phytobiotic Green Additive Untuk Ternak Di Desa Suka
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Kelompok Ternak “Suka Maju,” di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo telah lama dikenal sebagai kelompok dengan potensi besar di bidang pertanian dan peternakan.

Meski usaha peternakan cukup berkembang, pengelolaan tradisional yang diterapkan selama ini membatasi peternak untuk mencapai keuntungan yang maksimal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dosen USU Terapkan Phytobiotic Green Additive Untuk Ternak Di Desa Suka

IKLAN

Potensi sektor pertanian di Desa Suka sebenarnya memiliki peluang, terutama dari sisa hasil pertanian seperti jerami.

Sayangnya, limbah ini jarang dimanfaatkan secara optimal, sementara di sektor peternakan yaitu ternak kambing dipelihara dengan penyusunan pakan seadanya tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi yang tepat.

Akibatnya, bobot badan ternak kambing kurang maksimal dan ternak mudah terjangkit penyakit.

Hal ini bukan hanya merugikan para peternak dari segi ekonomi, tetapi juga membuat pendapatan mereka tidak stabil.

Tim Pengabdian Masyarakat yaitu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan Ketua Ir. Peni Patriani, S.Pt, MP, IPM, ASEAN.Eng dan beberapa anggota yaitu Ir. Tati Vidiana Sari, S.Pt.,M.P. IPM, Helova Leonard Panjaitan SP, MP dan Uswatun Hasanah, S.Pt,M.Si telah memberikan penyuluhan dan pelatihan di Desa Suka Kabupaten Karo.

Ir. Peni Patriani, S.Pt, MP, IPM, ASEAN.Eng, Jumat (16/8) mengatakan, program pengabdian Masyarakat ini difokuskan pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan peternak melalui serangkaian pelatihan dan pendampingan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

Program Pengabdian Masarakat ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas pertanian, Program Studi Peternakan untuk mendapatkan pengalaman diluar kampus.

Mahasiswa yang telibat dalam Pengabdian Masyarakat ini sebanyak 6 orang dari Program Studi Peternakan yaitu Sondang Falentin Br Hutajulu, Sofyan Yacob Sitepu, Lisma Hara Pulungan, Aji Darmawan, Fadinda Tri Regita dan Akmal Basir Daulay.

Salah satu langkah awal yang diambil adalah pelatihan dalam manajemen usaha peternakan berbasis teknologi menggunakan mesin Chopper.

Dalam pelatihan ini, para peternak yang diketuai oleh Sandro Ginting diberi pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana mengelola ternak mereka dengan lebih baik, terutama dalam penyusunan pakan yang lebih terstruktur dan memenuhi kebutuhan nutrisi ternak.

Katan Ir. Peni Patriani, S.Pt, MP, IPM, ASEAN.Eng pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ternak kambing secara signifikan, sehingga pendapatan peternak pun meningkat.

Tidak hanya berhenti pada manajemen usaha, Tim Pengabdian Masyarakat juga memberikan pelatihan keterampilan dalam penggunaan bahan aditif alami, yaitu Phytobiotic Green Additive.

Bahan ini berfungsi sebagai pencegah penyakit pada ternak kambing, tanpa harus bergantung pada antibiotik sintetis. Dengan penerapan aditif ini, diharapkan kesehatan ternak dapat lebih terjamin, sehingga risiko kerugian akibat penyakit bisa diminimalisir.

Selain itu, untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara lebih efisien, para peternak dilatih untuk membuat pakan komplit (complete feed) dengan memanfaatkan limbah tanaman pertanian seperti jerami.

Penggunaan pakan ini tidak hanya membantu meningkatkan bobot badan ternak, tetapi juga mendukung program penggemukan kambing yang lebih efektif dan ekonomis.

Pelatihan teknis dalam program penggemukan kambing juga diberikan secara mendetail kepada para peternak.

Dengan pendampingan langsung dari tim ahli, para peternak kini lebih paham tentang cara optimal untuk menjalankan program penggemukan ini, sehingga keuntungan yang mereka dapatkan dapat lebih besar.

Penerapan manajemen yang lebih terstruktur dan modern ini diharapkan dapat mengubah pola pengelolaan ternak yang selama ini dijalankan secara tradisional.

Program pengabdian ini juga berperan penting dalam mencapai beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Di antaranya adalah mencegah kemiskinan melalui peningkatan pendapatan ekonomi peternak (SDGs Tujuan 1), serta menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera bagi peternak melalui perbaikan manajemen usaha peternakan (SDGs Tujuan 3).

Pelatihan ini juga berkontribusi terhadap peningkatan keterampilan dan penguasaan teknologi para peternak, yang selaras dengan tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Lebih dari itu, program pengabdian ini juga memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Para mahasiswa berkesempatan belajar langsung dari lapangan dan berwirausaha di bidang peternakan, sehingga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.

Program ini sejalan dengan IKU 1 dan 2, yang menargetkan peningkatan pengalaman mahasiswa di luar kampus, serta IKU 5 yang mengedepankan penerapan hasil penelitian kepada masyarakat secara luas.

Dengan dukungan penuh dari Tim Pengabdian Masyarakat, Kelompok Tani dan Ternak “Suka Maju” kini semakin optimis dalam menghadapi tantangan yang ada.

Peternak Mereka percaya bahwa melalui penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih maju, akan dapat meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan anggotanya secara signifikan.

Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi kelompok tani dan ternak lainnya di Kabupaten Karo dan wilayah sekitarnya, dalam upaya transformasi dari pengelolaan tradisional menuju pengelolaan yang lebih modern dan berdaya saing tinggi.(m19)


Waspada/Ist
Tim Dosen USU foto bersama dengan peternak Desa Suka, Kab. Karo.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE