MEDAN (Waspada): Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Provinsi Sumatera Utara (DPD IMM SU) menanam bibit bakau (mangrove) bersama kader dan Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Sumut pada Rabu (23/8/2023).
Dalam keterangan persnya di Medan, Jumat (25/8), Ketua Umum DPD IMM Sumut Muhammad Arifudin Bone menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk keras kritik kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara atas rusaknya ekosistem mangrove di Kabupaten Langkat, tepatnya di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat sebanyak 700 hektar dari 1.200 hektar yang ada.
“Kita tentu mengecam oknum-oknum yang merusak lingkungan tanpa memikirkan generasi mendatang dan kesehatan ekosistem alam untuk anak cucuk kita nanti. Tapi lebih dari itu, kita menganggap bahwa tidak ada keseriusan Pemerintah Sumatera Utara dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menjaga kelestarian alam. Padahal isu mangrove sudah dibahas secara internasional pada pertemuan G20 di Bali 2022 yang lalu,” ujar Arif.
Lebih lanjut Arif menjelaskan, pihaknya merasa malu dengan dinas LHK dan badan-badan yang terkait pada konservasi mangrove. Padahal rusaknya ekosistem ini sudah menjadi banyak perhatian orang-orang.
“Sementara kita tidak pernah mendengar apa kinerja dari Dinas LHK Sumut dan pihak-pihak terkait sebagai upaya reboisasi. Bahkan sempat tercuat di media bahwa proyek reboisasi mangrove yang menelan anggaran Rp 391 miliar terus disorot,” tandas Arif.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh DPD IMM Sumut ini melibatkan kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara dari setiap Kabupaten Kota. Di antaranya PC IMM Langkat, PC IMM Deli Serdang, PC IMM Tebing-Tinggi, PC IMM Siantar, PC IMM Asahan, dan PC IMM Padang Lawas. (cpb/rel)
