MEDAN (Waspada.id): Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi PAN, Rudi Alfahri Rangkuti, mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat segera turun tangan, dengan mendatangkan alat berat untuk memperbaiki sejumlah tanggul yang mengalami kerusakan parah, terutama di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat.
Kerusakan tanggul ini telah menjadi salah satu penyebab utama meluapnya air yang menyebabkan banjir hebat di wilayah tersebut pada pekan lalu.
Rudi memperingatkan, jika perbaikan tidak segera dilakukan, ancaman tanggul jebol sangatlah nyata, mengingat tingginya debit air yang masuk ke bendungan.
“Saya khawatir jika tidak segera diperbaiki, tanggul tersebut bisa jebol, yang tentunya akan memperburuk bencana dan memperluas dampaknya ke pemukiman warga,” ujar Rudi dalam keterangan kepada Waspada.id pada Kamis malam (4/12).
Anggota dewan yang mewakili Dapil Sumut 12, Binjai-Langkat ini menyatakan, kerusakan tanggul yang ada di kawasan Tanjungpura sangat dekat dengan pemukiman penduduk di desa-desa seperti Babalan dan Besitang.
Karena itu, langkah segera untuk mendatangkan alat berat dan memperbaiki tanggul yang rusak menjadi krusial untuk mencegah bencana lebih lanjut.
Banjir yang melanda 17 kabupaten/kota di Sumut, termasuk Kabupaten Langkat, semakin parah akibat meluapnya air dari sejumlah tanggul yang tidak terawat dengan baik.
Sebagai salah satu solusi, Rudi menekankan bahwa perbaikan tanggul harus segera dilakukan sebelum kerusakan semakin meluas dan memengaruhi lebih banyak pemukiman penduduk.
Kurang Kesiapsiagaan
Selain itu, Rudy juga menyoroti masalah keterlambatan penyaluran bantuan yang hingga kini masih terjadi.
Menurutnya, keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya kesiapsiagaan dari pemerintah provinsi dalam menghadapi bencana skala besar ini.
“Bantuan bagi korban bencana memang sudah mulai disalurkan, namun sebagian besar kawasan masih terhambat akses akibat terendam banjir, khususnya di Tanjungpura yang merupakan pintu masuk ke daerah-daerah terdampak seperti Babalan dan Besitang,” terang Rudi.
Pihaknya memahami kesulitan yang dihadapi warga terdampak bencana, yang tentu tidak bisa menunggu dalam situasi kritis seperti ini.
Namun, dengan akses yang terputus dan banyaknya relawan yang terbatas, di sisi penyaluran bantuan memang mengalami hambatan.
Rudi mengingatkan agar pemerintah lebih fokus dan responsif terhadap situasi ini, serta segera menurunkan alat berat untuk memperbaiki tanggul guna mencegah terjadinya bencana lebih lanjut.
“Kami mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata. Jangan sampai kerusakan infrastruktur ini berlarut-larut dan menambah derita warga yang sudah cukup menderita akibat bencana,” tegasnya.
Dengan ancaman tanggul jebol yang kian mendekat, masyarakat dan pemerintah harus segera bertindak untuk menghindari dampak bencana yang lebih besar. (id06)












