MAKKAH (Waspada): Al Ustad Dr.HM.Nurdin Amin,jamaah di Kloter 13 yang juga Pimpinan KBIHU Al Marwa Medan, menjadi Khatib Wukuf di Arafah,Selasa(27/6). Ia membacakan khutbah wukuf diantara para jamaah yang berada di tenda.
Khutbah yang disampaikannya yakni, Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah SWT, Alhamdulillah… wal hamdulillah… tsummal hamdulillah.. kita yang berada tanah suci saat ini adalah insan khusus yang ditakdirkan dan dipilih oleh Allah SWT dari jutaan umat Islam di dunia untuk dapat melaksanakan ibadah wukuf di padang Arafah pada saat ini.
Dalam khutbahnya, mengajak para jamaah untuk menyadari dengan se-sadar-sadarnya, bahwa tidak semua manusia bisa memiliki kesempatan seperti kita saat ini. Diberi umur panjang dan kesehatan sehingga dapat melaksanakan rukun haji berupa wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji di tanah suci.
Allah berfirman : Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nahl: 18). Oleh karenanya, tiada ungkapan yang pantas kita ucapkan pada kesempatan yang mulia ini selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin. Mudah-mudahan wukuf dan ibadah-ibadah kita lainnya di tanah suci ini diterima oleh Allah SWT.
Kemudian untuk menyempurnakan momentum mulia ini, mari kita juga menyampaikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, sosok manusia paling sempurna yang jangankan kita manusia biasa, Allah dan para malaikatNya pun bershalawat kepada belia
Beliau adalah sosok penyantun dan penyayang yang membawa risalah Allah swt dan menuntun manusia kepada jalan kebenaran yang hakiki. Allah swt berfirman yang artinya: “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. At Taubah: 128-129).
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syariika laak .Hadirin dhuyûfurrahmân yang dimuliakan Allah. Pada momentum wukuf di Arafah ini, mari kita merenungkan perjalanan kehidupan kita sekaligus mengambil ibrah sebagai modal menghadapi masa depan.
Lanjutnya, mari kita bermuhasabah, bahwa kehadiran kita ke Tanah Suci ini berasal dari arah yang berbeda-beda. Kita disatukan oleh Allah swt dalam keragaman bangsa, suku, budaya, bahasa, dan banyak perbedaan-perbedaan lainnya yang merupakan sunnatullah. Kita disatukan dalam Islam rahmatan lil alamin melalui tuntunan syariat menjalankan kewajiban haji di Tanah Suci.
Dengan hal ini kita diingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Imran 103:ّٰ Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”Ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini turun untuk mengingatkan umat nabi Muhammad bahwa dahulu pada masa jahiliah, masyarakat saling bermusuhan sehingga timbullah perang saudara beratus-ratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum Aus dan Khazraj. Maka Allah kemudian mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad Saw dan mereka
masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong.
“Allah telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang yang bersaudara dan saling mencintai menuju kebahagiaan bersama. Suasana hati yang lembut dan saling mengedepankan persatuan serta persaudaraan menjadi sebuah kenikmatan yang harus dipertahankan dan disyukuri,”sebutnya.
Dalam khutbah juga disampaikan bahwa dari Padang Arafah yang penuh berkah, kami bersimpuh memohon ridha yang melimpah dari momentum wukuf di Arafah saat ini, kami meminta anugerah-Mu yang agung dan besar dari kami yang lemah tanpa daya di hadapan-Mu, untuk dunia yang damai dalam naungan-Mu.
Ya Allah Ya Aziz, Dzat yang perkasa Anugerahkan kasih saying-Mu, pada kami yang terus berharap cinta Mu Peliharalah kami dan bumi ini, dalam genggamanMu yang abadi Sempurnakanlah keimanan dan ketakwaan kami, untuk tetap beribadah kepada Mu yang suci.
Ampunilah dosa-dosa kami, orang tua kami seraya terimalah amal ibadah kami Ya Somadu Ya Ahad, Ya Mujibat Da’awat Karuniakanlah kepada kami haji yang mabrur, sa’i yang penuh syukur, dosa yang terampun dan usaha yang makmur.Ya Allah yang Mengetahui apa yang terkandung dalam sanubari, tunjukkanlah cahaya iman yang suci dan keluarkan kami dari kegelapan hati.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.(m22)
Al Ustad Dr.HM.Nurdin Amin menyampaikan Khutbah Arafah.Waspada/ist