Kru film “Samudera” foto bersama Wali Kota Medan Rico Waas usai syuting di Kantor Wali Kota Medan. Waspada/ME Ginting
MEDAN (Waspada): Sebagai bentuk dukungan terhadap film “Samudera” yang murni hasil karya anak Medan, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas ikut syuting dalam film yang mengangkat kisah tentang seorang anak nelayan sangat gigih dan peduli terhadap lingkungannya, serta perjuangannya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Proses syuting berlangsung di Ruang Rapat III Balai Kota Medan, baru-baru ini. Dalam scene yang diambil tersebut, Rico Waas menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada Muhammad Samudera selaku tokoh utama dalam film ini sebagai pemuda pelopor berprestasi.
Setelah itu orang nomor satu di Pemko Medan ini menyampaikan pesan-pesan motivasi. Usai syuting, Rico Waas menyampaikan permohonan maafnya apabila terlihat sedikit kaku dalam film tersebut.
“Kami mohon maaf, apabila tampak kaku. Itulah bawaannya bukan pemain film. Jadi memang kena todong saja sama Bu Dewi,” kata Rico Waas sambil tersenyum.
Meski demikian, ungkap Rico Waas, keikutsertaannya dalam film “Samudera” sebagai bentuk support yang diberikan agar film karya anak Medan Bangkit. Sebab, film ini merupakan sebuah kebanggaan, karena seluruh proses produksinya, mulai dari pemain, kru, hingga penulis dikerjakan oleh anak-anak muda Kota Medan.
“Ini adalah bentuk support kami semuanya untuk sineas-sineas yang ada di Kota Medan. Sukses terus untuk film “Samudera”, semoga menginspirasi para sineas Kota Medan,” harapnya.
Sementara itu Dewi Budiati Teruna Jasa Said selaku produser dan penulis naskah film “Samudera” mengatakan, persiapan dan syuting film ini sekitar satu tahun. “Insyaallah bulan depan, masuk ke dalam proses editing. Agustus atau September dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, film “Samudera” ini bisa segera tayang, baik di Cinema Polis, CGV dan bioskop-bioskop di Kota Medan,” ungkap Dewi.
Dikatakan Dewi, film “Samudera” ini rencananya akan menjadi film bela negara. Sebab, jelasnya, film ini sendiri adalah gerakan moral bagi pemuda bagaimana seorang pemuda miskin yang penuh semangat dan gigih melawan kemiskinan.
“Meskipun secara fisik miskin, tapi secara mentalitas dan semangat beliau sangat kaya dan apa apa yang ada di dalam sosok Samudera ini harusnya memang begitulah menjadi pemuda di Kota Medan,” paparnya.
Terkait itu, Dewi mengaku sangat bagga dengan yang disampaikan Wali kota Medan bahwa sineas Medan harus terus bergerak. “Tentunya ini akan menjadi spirit bagi kami untuk terus dapat berkarya mengingat disini ada dari legislatif dan eksekutif. Ini tidak dibuat-buat (hoax) mimiknya, ini real bahwa legislatif dan eksekutif Pemko Medan menambah spirit kami untuk dapat berkarya dengan apapun,” pungkasnya. (m26)