MEDAN (Waspada): Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara mengikuti webinar ” Pencegahan Korupsi dan Tindakan Kekerasan Pada Perempuan” yang dilaksanakan oleh SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara pada Jumat (31/3).
Beberapa narasumber memaparkan materi mengenai upaya pencegahan tindakan kekerasan pada perempuan dan korupsi, diantaranya Andi Yudha Yunus Peneliti SPAK menyampaikan materi Korupsi dalam tindak pidana perdagangan orang, Dahlia Madani dari Komisi Nasional Perlindungan Perempuan, Warida Syafie Direktur IJC Makassar yang memaparkan materi korupsi dan perkawinan anak dan Theodora Putri yang memaparkan Keterkaitan Hubungan Seksual, Konflik Kepentingan dan Tindak Pidana Korupsi.
Mengutip apa yang dipaparkan oleh Transparency Internasional bahwasanya perempuan lebih banyak dirugikan dalam sistem yang korup dibandingkan dengan laki-laki. Lebih dari itu, perilaku-perilaku koruptif seringkali menjadi pintu terjadinya tindak kejahatan-kejahatan lain seperti Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO), sextortion, dan perkawinan anak, dimana lagi-lagi perempuan yang menjadi korban.
Ketua DWP Kanwil Kemenagsu Dra. Hj. Mahmudah Azizah Amri Siregar mengatakan bahwa pada kegiatan ini juga dilaksanakan diskusi pencegahan korupsi dan tindak Kejahatan pada perempuan, selanjutnya mendiskusi bagaimana tindakan yang dapat diambil sebagai solusi guna pencegahan korupsi dan tindak kejahatan pada perempuan.
” Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan anggota DWP Kanwil Kemenagsu mendapat khasanah ilmu baru, menjadi perempuan yang kuat dan mandiri dalam mencegah perilaku korupsi dan pencegahan tindak kejahatan bagi perempuan itu sendiri”, tambah Mahmudah.
Selesai mengikuti webinar, DWP Kanwil Kemenagsu mengadakan permainan (game) yang menginisiasi program “Kusemai Nilai”. Game dipandu oleh Wakil Ketua DWP Kanwil Kemenagsu Triana Santi Ahmad Qosbi bersama seluruh anggota DWP ikut serta mengikuti game ini. Program ” Kusemai Nilai” ini sebuah upaya pengawasan antikorupsi berbasis pendekatan keluarga.
Program ini digulirkan bersama Srikandi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Itjen Kemenag dan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia dan sekarang sedang ditruskan di Kanwil Kementerian Agama Provinsi termasuk Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
Program “Kusemai Nilai ” ini bertujuan selain untuk membangun ekosistem budaya integritas juga sebagai penguatan implementasi nilai-nilai dasar Kemenag dan Core Values BerAKHLAK sekaligus untuk mengakselerasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Triana Santi Ahmad Qosbi berpendapat, dari Dharmawanita ini kita mulai pencegahan tindak korupsi dan pencegahan kekerasan pada perempuan.
“Kita perempuan dapat berperan mencegah perilaku korupsi ini, dan dapat mencegah tindak tindak kekerasan yang mungkin bisa saja terjadi di lingkungan kita,”ujarnya.(m22)