MEDAN (Waspada): Calon Gubsu Edy Rahmayadi menyampaikan harapannya. Agar semua pihak tetap melakukan tugas dan fungsinya sesuai aturan. Sehingga rakyat bisa menikmati pesta demokrasi yang tahapannya sedang berlangsung saat ini, tanpa tekanan dan intervensi.
Calon Gubsu Edy Rahmayadi, menyampaikan hal itu di Hotel Grand Mercure, Senin (23/9) malam. Hari itu, bersama pasangannya Calon Wagubsu Hasan Basri Sagala, mereka mengikuti acara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut. Yakni rapat pleno terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Gubsu/Wagubsu. Pasangan Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala mendapat nomor urut 2, sementara rivalnya pasangan Bobby Nasution – Surya, mendapat nomor 1.
Dikatakan Edy Rahmayadi, malam itu, di Hotel Grand Mercure, dilakukan tahapan demokrasi yang sangat penting untuk langkah ke depan. “Malam ini, kita bisa bersama menikmati proses demokrasi, khususnya di Sumut. Ini pesta demokrasi. Kita bersenda gurau, kita berbahagia, di tempat ini, dan tidak ada tekanan dan intervensi,” katanya.
Gubsu periode 2018-2023 iti mengatakan bahwa sejatinya demokrasi adalah milik kita. Artinya, perhelatan demokrasi di Sumut adalah milik rakyat Sumut. “Bukan milik kami, apalagi milik dia. Karenanya, tidak boleh ada yang mengganggu proses demokrasi yang sedang berlangsung sekarang ini,” ujar Edy Rahmayadi.
Disampaikan Edy Rahmayadi, negara sudah menyiapkan sejumlah lembaga untuk menjamin pelakanaan demokrasi berjalan baik. Diantaranya KPU dan Bawaslu. “Demokrasi ini akan diwasiti oleh KPU dan diawasi oleh Bawaslu. Karenanya, saya mohon dengan segala hormat, KPU dan Bawaslu, berlakulah sebagai wasit yang adil, agar bisa menjalankan demokrasi dengan baik,” tambahnya.
Selanjutnya, mantan Pangkostrad itu juga menyampaikan harapannya kepada aparat TNI/Polri. Agar benar-benar berfungsi sebagai pelindung, pengawas, dan pembina pelaksanaan demokrasi ini. Kata Edy Rahmayadi, dia juga pernah menjadi aparat, dan tidak pernah melakukan hal- hal yang melanggar undang-undang. “Tolong, saya mohon dengan segala hormat, adik-adik saya TNI, dan adik-adik rekan saya di Polri, jadilah pelindung, pengawas dalam membina demokrasi ini,” katanya.
Begitu juga dengan para penjabat (Pj) kepala daerah, diharapkan Edy Rahmayadi, menjalankan fungsinya sesuai aturan yang ada. Hal yang tidak diinginkan adalah bila para Pj kepala daerah ikut terlibat untuk memenangkan calon kepala daerah tertentu. Ini perlu disampaikannya, karena Edy Rahmayadi, mengaku telah mengetahui telah adanya keterlibatan Pj kepala daerah.
Kata Edy Rahmayadi, dia dan pasangannya Hasan Basri Sagala, serta Bobby Nasution – Surya, adalah peserta kontestasi Pilgubsu. Mereka akan melakukan kompetisi secara riil, untuk selanjutnya diserahkan kepada rakyat menentukan siapa yang pantas menjadi Gubsu/Wagubsu.
“Hanya ada dua padang calon Gubsu. Kalau tidak Edy, ya Bobby. Kalau tak nomor 1, ya nomor 2. Silahkan rakyat menilai, siapa yang pantas (menjadi Gubsu/Wagubsu). Mari kita tegakkan demokrasi ini. Jangan pernah ada yang main-main, menggangu dan menghianati demokrasi ini. Yakin itu,” kata Edy Rahmayadi. (m07)
Waspada/Ist
Calon Gubsu – Calon Wakil Gubsu Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala, di tengah-tengah tim pemenangan dan pendukungnya, usai acara pengundian dan penetapan nomor urut.