MEDAN (Waspada): Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) Edy Rahmayadi mengakui, masih banyak yang harus diperbaiki untuk dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, dia berharap masyarakat jangan salah memilih pemimpin. Paling tidak harus memenuhi tiga syarat, yakni integritas, etikalitas dan intelektualitas.
Cagubsu Edy Rahmayadi, mengatakan itu saat menghadiri acara tatap muka dengan masyarakat, Kamis (17/10). Bersama istri Nawal Lubis dan rombongan, hari itu Edy Rahmayadi, menghadiri dua kegiatan, di Kota Tebingtinggi dan Pematangsiantar.
Dihadapan masyarakat, Edy Rahmayadi mengatakan masih banyak persoalan yang dihadapi ke depan. Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, perikanan, ketahanan pangan, dan lainnya.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, diketahui rata-rata lama sekolah masyarakat Sumut tahun 2023 masih 9,8 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah masyarakat Tebingtinggi 10,8 tahun, dan Pematangsiantar 11,5 tahun. “Artinya, rata-rata penduduk Sumut tidak lulus SMA,” kata Edy Rahmayadi.
Begitu juga halnya di sektor kesehatan, kata Edy Rahmayadi, Provinsi Sumut belum baik. Keberadan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), bukan saja belum mencukupi, tapi juga sarananya masih sangat minim. Baik itu tenaga dokternya, ketersediaan obat – obatannya, dan sarana lainnya. “Begitu juga di sektor – sektor lainnya, masih banyak yang harus dibenahi,” ujarnya.
Untuk menangani berbagai persoalan itu, kata Edy Rahmayadi maka diperlukan pemimpin yang baik. Minimal memiliki tiga syarat. Yakni memiliki integritas, etikalitas dan intelektualitas.
Dijelaskan Edy Rahmayadi, pemimpin berintegritas, maksudnya adalah pemimpin yang memiliki sikap yang tegas. Yang mampu nengatakan yang baik adalah baik, dan yang salah adalah salah. “Seorang pemimpin tidak boleh bersikap abu-abu, atau bersikap sesuai situasi,” tegasnya.
Selain berintegritas, syarat lainnya adalah etikalitas. Yakni, kata Edy Rahmayadi, pemimpin yang tahu mana yang pantas dilakukan, dan yang tidak boleh dilakukan. “Artinya, seorang pemimpin tidak saja harus menghindari dari perbuatan yang melanggar hukum, tapi, yang tidak pantaspun, tidak boleh dilakukannya,” katanya.
Yang terakhir, kata Edy Rahmayadi, seorang pemimpin di Sumut haruslah seorang yang memiliki keahlian. Dia bilang, memang tidak mungkin ada orang mengetahui semua hal, tapi harus ada keahlian spesifik yang dimiliki seorang pemimpin. “Kalau dikaitkan dengan agama Islam, syarat menjadi pemimpin adalah Sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas), tablig (menyampaikan),” sebutnya.
Berkaitan dengan Pilgubsu 2024, kata Edy Rahmayadi, akan lebih mudah bagi masyarakat untuk memilih calon gubernurnya. Karena hanya ada dua calon, yakni dirinya dengan Bobby Nasution. Tinggal masyarakat menilai saja, siapa dari dua kandidat tersebut yang sesuai dengan tiga syarat yang disebutkannya di atas.
“Untuk gubernur hanya ada dua calon. Kalau tidak Edy, ya Bobby. Kalau tidak Bobby, ya Edy. Silahkan pilih. Tapi jangan tidak memilih, karena demokrasi kita menganut sistem pemilihan langsung. Satu orang, satu suara,” kata Edy Rahmayadi. (m07)
Waspada/Ist
Calon Gubsu Edy Rahmayadi, saat menghadiri pertemuan dengan masyarakat Kota Tebingtinggi.