MEDAN (Waspada): Seluruh mahasiswa baru Institut Bina Bisnis Indonesia (IBBI), diharapkan sudah dapat menentukan masa depannya sejak sekarang. Karena dengan memiliki pilihan yang kuat tentang cita-citanya akan memotivasi seseorang untuk meraihnya. Dengan begitu maka cita-cita bangsa, untuk menjadikan Indonesia Emas pada 2045, serta bonus demokrasi, akan tercapai.
Harapan itu disampaikan oleh Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, di Auditorium Universitas IBBI, di Jalan Sei Deli, Medan, Jumat (20/9). Hari itu, dia diundang di kampus itu, sebagai pembicara pada Dialog Kebangsaan, pada kegiatan Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) IBBI. Edy Rahmayadi, berbicara dalam kapasitasnya sebagai Ketua Ikan Keluarga Alumni (IKAL) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Indonesia Sumut.
Kegiatan hari itu, dihadiri lebih kurang mahasiswa dan mahasiswa baru IBBI. Kemudian, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan IBBI Dr. Lili suryati, Rektor Universitas IBBI Ir. B.Ricson Simarmata, MSEE, IPM, ASEAN Eng, Dosen Lemhanas Dr. Mauliate Simorangkir, dan para dosen dan staf Universitas IBBI. Adapun tema dari Seminar Wawasan Kebangsaan hari itu adalah Mahasiswa Sebagai Penegak Nilai Pancasila Dalam Keberagaman.
Dalam paparannya, Gubsu periode 2018-2023 Edy Rahmayadi, menjelaskan tentang pentingnya generasi muda menentukan cita-citanya sejak dini. Karena menurutnya, untuk meraih cita-cita itu harus dengan perjuangan. Tidak bisa, dengan menyerahkan begitu saja, setelah tamat kuliah.
“Sekarang (saat masih menjadi mahasiswa baru), kalian harus sudah punya cita-cita, ke depan mau menjadi apa. Siapa yang pantas memimpin kelak, ditentukan oleh kemauannya saat ini. Jangan kita cerita bonus demografi, kalau kita tidak menyiapkannya,” kata Edy Rahmayadi.
Diakui Edy Rahmayadi, tantangan generasi saat ini untuk meraih cita-citanya sangatlah berat. Hal itu dikarenakan saat ini kita berada di era digital, di mana terjadinya keterbukaan informasi yang sangat luas. Akibatnya, nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan generasi muda menjadi sangat rendah.
“Karena pengaruh media yang sangat terbuka, tidak ada lagi rasa saling menghormati, sopan santun dan seterusnya. Semua diganti dengan saling mencera, membuli, dan lainnya,” sebutnya.
Karena itulah, mantan Pangkostrad Edy Rahmayadi, menyebutkan tentang pentingnya ditanamkan kembali tentang Wawasan Kebangsaan bagi generasi muda. Yakni, tentang cinta kepada negara, dan cinta kepada Indonesia.
Dijelaskan mantan Pangdam I/BB ini, di dalam Wawasan Kebangsaan kita akan menemukan tentang Kepemimpinan Nasional. Sedangkan untuk menjadikan seseorang menjadi pemimpin, maka dibutuhkan tiga syarat utama. Yakni, integritas, etikabilitas dan intelektualitas. “Milikilah ketiga hal ini dalam diri kalian, para generasi muda,” tambahnya.
Selanjutnya, Edy Rahmayadi, memotivasi pada mahasiswa baru IBBI dengan menyebutkan lima hal yang harus dilakukan. Yaitu, taat berdoa, memiliki mimpi yang hebat, kasih sayang, menjadi contoh tauladan dan rela berkorban. “Kekuatan doa itu luar biasa. Senjata kita hanya doa, maka biasakanlah dengan berdoa sebelum melakukan sesuatu,” katanya.
Edy Rahmayadi, juga menyebutkan tentang pentingnya generasi muda memiliki mimpi yang hebat. Untuk hal ini, dia mengaku punya pengalaman yang langsung dialaminya, yakni, saat dia berpangkat Brigjen, dan menjadi pengajar di Lemhanas.
Saat itu, kata Edy Rahmayadi, dia bertemu dengan orang anak perempuan asal Kota Semarang yang baru tamat SMA. Anak itu, kata Edy Rahmayadi, mengaku tidak mau lagi melanjutkan kuliah. Alasannya, karena sudah dua generasi orang tuanya hanya menjadi pedagang goreng pisang di Simpang Lima, Semarang. Dan dia akan menjadi generasi ketiganya.
Mendengar hal ini, Edy Rahmayadi memotifasi anak tersebut hingga akhirnya bersedia kuliah, di salah satu universitas. Empat tahun kemudian, dia lulus dengan gelar dokter dengan predikat cumlaude. “Sekarang, setelah melanjutkan kuliahnya, dia menjadi dokter spesialis kandungan, dan bertugas di rumah sakit di Jakarta,” kenangnya.
Diakhir paparannya, Edy Rahmayadi, mengajak mahasiswa baru IBBI untuk melihat kondisi masyarakat, khususnya Sumut saat ini. Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini sama sekali belum sejahtera, dibanding dengan potensi yang dimiliki Sumut. Itu terjadi, karena kita semua hanya terlalu memikirkan diri kita sendiri, sehingga lupa menyiapkan sumberdaya kita. “Kalianlah (para mahasiswa baru) yang kedepan akan menjadi pemimpin. Kalau kalian baik, mampu menjadi pemimpin, maka rakyat Sumut akan semakin sejahtera,” tutupnya.
Terima kasih
Sementara itu, Rektor Universitas IBBI B Ricson Simarmata, mengucapkan terima kasih kepada Edy Rahmayadi. Karena dia sudah menyempatkan diri, dan bersedia menjadi pembicara dalam seminar wawasan kebangsaan ini.
“Dengan kehadiran pak Edy di kampus ini, apalagi bagi anak-anak muda, sangat luar biasa. Apalagi saat ini, hampir sudah tertinggal sekarang, karena generasi ini sangat sibuk dengan dunianya sendiri,” sebut Ricson.
Atas hal itu, Rektor Universitas IBBI mengungkapkan diperlukan ilmu wawasan kebangsaan untuk menghadapi masa depan mereka, yang lebih baik dengan nilai-nilai Pancasila tersebut.
“Apalagi, akibat dari perkembang IT, untuk itu anak muda sekarang perlu di segarkan kembali pengetahuannya tentang wawasan kebangsaan ini,” kata Ricson.(m07)
Waspada/Ist
Ketua IKAL Lemhanas Indonesia Sumut Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, saat menghadiri Dialog Kebangsaan, pada kegiatan MPKMB IBBI.