Scroll Untuk Membaca

AcehInternasionalMedanNusantara

Embun, Lansia Asal DKI Jakarta Nekat Berhaji Tanpa Pendamping

Embun, Lansia Asal DKI Jakarta Nekat Berhaji Tanpa Pendamping
EMBUN, jamaah haji tertua Kloter 1 Gelombang 1 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG) saat tiba di Hotel Plaza Bdr Al Maqam, Kota Madinah, Arab Saudi, Rabu (24/5). Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

EMBUN, tercatat jemaah tertua dalam Kelompok Terbang (Kloter) Pertama Gelombang Pertama Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG). Nenek berusia 75 tahun ini tercatat salah seorang dari 390 jemaah asal DKI Jakarta.

Niat melaksanakan ibadah haji tertanam kuat dalam hatinya. Dengan modal bismillah seraya menyerahkan diri kepada-Nya, Embun akhirnya menginjakkan kakinya di tanah suci untuk berhaji, Rabu (24/5) sekira pukul 06:50.

Meskipun usianya telah lanjut, tetapi Embun nekat berhaji tanpa didampingi mahramnya. Baginya, berhaji pasca pandemi COVID-19 merupakan tantangan dan ujian, karena kuota haji tahun ini kembali normal.

“Saya berangkat haji tanpa pendamping, karena penggabungan pendamping mahram tahun ini ditiadakan. Meskipun sudah usia lanjut, tapi bismillah saja,” ujar Embun, saat tiba Hotel Plaza Bard Al Makam, Sektor 1 Kota Madinah, Arab Saudi, (24/5) siang.

Dia mengaku sangat bersyukur dapat berangkat haji di usianya 75 tahun, karena diyakini masih banyak jamaah di kloter lain atau embarkasi lain yang usianya jauh lebih tua darinya. “Semua kita kembali kepada-Nya, jika Allah sudah memanggil, maka setiap langkah kaki kita pada diridhai-Nya,” ucap Nenek Embun, sambil memeluk tas jinjingannya.

Ketika pemberangkatan dari tanah air, Embun mengaku diantar anak, menantu dan cucunya ke Bandara Internasional Soetta Jakarta. Sejak pemberangkatan sampai tiba di penginapan saat ini, Embun mengaku banyak yang peduli dan menolongnya, termasuk petugas yang mengenakan rompi seragam ketika di bandara.

“Alhamdulillah, semua peduli mulai dari dalam pesawat sampai di bandara. Bahkan sampai di hotel juga terus didampingi petugas,” kata seraya mengaku, dirinya masih kuat berjalan dan tidak perlu kursi roda.

Disinggung lama menunggu untuk berangkat haji, Embun mengaku sejak pendaftaran hingga pemberangkatan dirinya harus menunggu 11 tahun. “Berhaji cita-cita sejak remaja, sehingga anak dan menantu sepakat mendaftarkan Embun untuk berhaji.

Dirinya sangat bersyukur, karena di Madinah dirinya tidak perlu berjalan jauh, karena Pemerintah Indonesia menempatkan jamaah haji dari negaranya berdekatan dengan Masjid Nabawi. –Muhammad Ishak—

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE