Scroll Untuk Membaca

Medan

Empat RS Jadi Rujukan Penanganan Stroke

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Sebanyak empat Rumah Sakit (RS) di Kota Medan dicanangkan sebagai rujukan penanganan stroke. Keempatnya yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM), RS Haji Medan Pemprov Sumut dan RS Bunda Thamrin.

Pencanangan ini dilakukan langsung oleh keempat RS bersama Walikota Medan Bobby Nasution di RSUD dr Pirngadi Medan, Sabtu (19/3). Dalam sambutannya Bobby mengaku, Pemko Medan selaku pelayan masyarakat akan hadir untuk memberikan sosialisasi dan treatment terkait penanganan penyakit stroke ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Empat RS Jadi Rujukan Penanganan Stroke

IKLAN

“Stroke ini tingkat bahayanya tinggi, selain kematian ada juga efek kecacatan,” ungkapnya.

Namun Bobby menilai, dengan begitu tingginya aktivitas masyarakat di Kota Medan, serta padatnya jumlah penduduk dan aktivitas lalulintas, empat RS yang menjadi rujukan penanangan stroke tentu akan masih kurang dalam mengcover seluruh wilayah kota. Oleh karena itu dia berharap, kedepannya keempat RS ini dapat juga mengajak RS lainnya untuk pelayanan yang lebih luas lagi.

“Apalagi rentanrentang waktu untuk penanganan stroke yang efektif itu (harus) di bawah 4,5 jam,” jelasnya.

Disamping itu,Bobby berharap, dalam menghindari penyakit ini, masyarakat perlu terus diajak untuk menjalankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga. Karena Bobby yakin, sebagai kota besar, kesadaran akan kesehatan ini tentu berbanding terbalik dengan yang terjadi sehari-hari.

“Oleh karena itu, atas nama Pemko Medan,  saya menetapkan pencanangan penanganan stroke akut di Kota Medan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Cabang Medan yang juga Ketua Panitia Pencanangan, dr Muhammad Yusuf SpS menyampaikan, tujuan pencanangan ini sebagai gerakan pengurangan kecacatan akibat stroke.

“Karena berdasarkan Riskedas (riset kesehatan dasar) selain kematian, stroke ini juga menyebabkan angka kecacatan yang sangat tinggi,” ujarnya.

Dia menyebutkan, dalam penanganannya yang ideal, stroke akut harus ditangani kurang dari 4,5 jam. Berangkat dari hal tersebut, tuturnya, pencanangan terhadap empat RS ini dilakukan, dan dalam target dua tahun ini, bisa menjangkau 10 RS di Medan.

“Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, tenaga kesehatan, PKK, kegiatan penyuluhan dan lain-lain. Di samping itu membentuk komunitas yang melibatkan seluruh elemen masyarakat mendorong pola hidup sehat. Karena masih ada beberapa kendala dalam menangani stroke ini, pertama alat transportasi untuk menjemput pasien dengan waktu kurang dari 4,5 jam, biaya dan pengembangan type RS,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut dr Syaiful Sitompul menyatakan bahwa program ini perlu dikawal. Artinya, sambung dia, saat ini ada empat RS lalu disebarkan menjadi 10 RS supaya pelayanan dapat merata.

“Karena (penangan stroke) cepat, hanya 4,5 jam dan angka kematian dan kecacatan cukup tinggi. Jadi 10 sudah pas, kemudian dikembangkan ke wilayah tingkat provinsi. Jadi kegiatan ini kami sangat dukung,” ujarnya. (cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE