MEDAN (Waspada): Fifin Suprianti owner Kripik Kentang “KRIKEN” yang menggeluti usaha kripik kentang mulai tahun 2018 lalu, mulai menapak kejayaan dengan peningkatan orderan setiap harinya.
“Ya, tahun 2020 sejak awal pandemi, Kriken semakin diminati konsumen,”ucapnya Jumat(2/9) saat Tim Wira Usaha Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI).
Kata dia, olahan kentang menjadi salah satu menu yang banyak diminati masyarakat. Sehingga dinilai sangat menjanjikan, jika dijadikan sebuah bisnis.
Itulah yang membuatnya memilih menjadi owner Kripik Kentang KRIKEN sejak tahun 2018 hingga saat ini.
“Awalnya, produksinya terbatas, yaitu setiap hari sabtu dan Minggu. Karena awal merintis usaha ini saya juga bekerja sebagai pegawai bank swasta,” ujar anggota Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) diketua Hj.Revita Lubis.
Fifin juga menyebutkan keripik kentang ini juga awalnya merupakan menu Favorit keluarganya. Kemudian ia manfaatkan untuk peluang bisnis
“Saat itu saya berfikir harus mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi biaya pengobatan karena kondisi kesehatan saya yang sedang tidak baik,” ujarnya.
Ternyata lanjutnya, kehadiran Kriken ini diterima masyarakat. Bahkan omset penjualanpun naik secara signifikan. Sehingga akhirnya, memutuskan untuk fokus di usaha ini dengan mengandeng ibu-ibu rumah tangga dan membuka produksi setiap hari.
“Kemudian, karena alasan kesehatan, tahun 2020 saya memutuskan untuk tidak bekerja lagi dan fokus pada usaha kripik kentang ini. Dengan di bantu oleh keluarga besar… usaha kami mulai banjir orderan dengan omset mencapai puluhan juta per bulannya,” ujarnya.
Fifin menambahkan dalam mengembangkan usaha ini, visinya berusaha untuk berbagi. “Diluar dari usaha utama kami, kami ingin hadir untuk Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan dalam satu hari, Kriken menargetnya 100 bungkus keripik kentang. Sementara aneka produk Kriken ini seperti keripik kentang balado, keripik kentang original, keripik kentang teri, kentang sambal teri kacang dan stik kentang.
Sedangkan untuk harga keripik kentang ini dibandrol mulai Rp30.000 sampai Rp50.000 perkemasannya.
Melalui usaha ini, ia juga memberdayakan ibu rumah tangga di sekeliling usaha untuk produktif membantu menambah penghasilan keluarga, dengan cara ikut bermitra diusaha kami bagian produksi, pemasaran.
“Kami jufa mengajak para ojol yang katanya sejak pandemi penghasilannya menurun untuk berpatner dengan kami untuk ikut mendistribusikan produk kami ke pelanggan-pelanggan,” ujarnya.
Serta lanjutnya, membuka kesempatan seluas-luasnya untuk mahasiswa melakukan penelitian, skripsi terkait kewirausahaan ditempat produksi dengan harapan mereka bisa kreatif menciptakan lapangan kerja sendiri nantinya.
Sementara Kordinator Bidang Wirausaha FKMI, Novita Sari yang memimpin rombongan tersebut mengatakan kunjungan yang dilakukan sebagai upaya mendukung dan memotivasi anggota dalam menjalankan usaha. (m22)