MEDAN (Waspada.id): Dewan Pakar Pimpinan Wilayah Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PW FOKAL IMM) Sumatera Utara, H. Muslim Simbolon, menyampaikan pesan penting dalam acara pelantikan Pimpinan Daerah FOKAL IMM Asahan–Tanjungbalai yang digelar di Gedung Mutiara Hall, Minggu (19/10/2025) malam.
Muslim menegaskan dua pesan strategis yang menjadi arah gerak FOKAL IMM di wilayah Asahan dan Tanjungbalai. Pertama, ia menyerukan kepada seluruh kader dan alumni IMM untuk mendukung penuh pembangunan Universitas Muhammadiyah Asahan (UMAS), yang kini tengah dalam proses pengembangan.
“Kader FOKAL IMM jangan hanya berdiri di luar pagar. Kita harus ikut berperan aktif dalam menyukseskan pembangunan Universitas Muhammadiyah Asahan, baik dari sisi fisik maupun akademik,” tegas Muslim Simbolon.
Muslim menilai keberadaan UMAS merupakan bagian penting dari cita-cita besar Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Karena itu, alumni IMM yang memiliki kapasitas dan jejaring strategis di berbagai bidang diminta untuk mengambil peran langsung di lingkungan kampus UMAS.
“Saya berharap kader-kader FOKAL IMM bisa mengisi posisi-posisi strategis di UMAS agar universitas ini tumbuh menjadi kampus unggulan, diperhitungkan di Sumatera Utara, bahkan di tingkat nasional,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Pesan kedua yang disampaikan Muslim adalah agar FOKAL IMM berfungsi sebagai laboratorium kepemimpinan. Ia menekankan bahwa organisasi alumni IMM tidak boleh hanya menjadi forum nostalgia, tetapi harus menjadi wadah pencetak pemimpin masa depan bagi daerah.
“FOKAL IMM Asahan–Tanjungbalai harus mampu melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang siap memimpin Kabupaten Asahan di masa depan,” ujarnya.
Muslim menilai, Kabupaten Asahan saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan, tercermin dari minimnya kontestasi politik pada Pilkada 2024 lalu yang hanya diikuti satu pasangan calon. Kondisi ini, menurutnya, menjadi alarm bagi kader muda Muhammadiyah untuk tampil dan menawarkan alternatif kepemimpinan yang lebih visioner, jujur, dan berintegritas.
“Ketika Pilkada hanya diikuti satu pasangan calon, itu tanda bahwa ruang regenerasi kepemimpinan sedang stagnan. IMM dan FOKAL IMM harus hadir untuk menghidupkan kembali dinamika demokrasi di daerah ini,” tambahnya dengan nada tegas.
Muslim menutup sambutannya dengan ajakan agar seluruh alumni IMM di Asahan dan Tanjungbalai memperkuat kolaborasi lintas profesi serta menjaga semangat pengabdian. Ia meyakini, dengan sinergi antara alumni, Muhammadiyah, dan pemerintah daerah, maka Asahan akan melahirkan generasi pemimpin baru yang berakhlak, cerdas, dan berpihak kepada rakyat.
Pelantikan PD FOKAL IMM Asahan–Tanjungbalai tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda, Wakil Bupati Asahan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, serta tokoh-tokoh muda Muhammadiyah Sumut. Acara berlangsung hangat dan menjadi momentum konsolidasi alumni IMM untuk memperkuat peran strategis mereka di daerah.(id96)
