MEDAN (Waspada): Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang diperingati setiap tahun pada 5 November berdasarkan Keppres No. 4 Tahun 1993, pada tahun 2024 ini Forum DAS Sumatera Utara turut memperingatinya di kawasan Rumah Kayu Alam Jaya Desa Tuntungan, Kec. Pancurbatu, Selasa (5/11/2024).
Dipilihnya Rumah Kayu Alam Jaya sebagai lokasi peringatan HCPSN Tahun 2024 didasarkan pada keberhasilan pengelola Alam Jaya, Sumbul Sembiring, menghijaukan kembali kawasan bantaran sungai Belawan yang terlantar sejak 17 tahun yang lalu (2007) akibat penambangan galian C. Lahan seluas sekira 36 hektar ini sekarang ditumbuhi pohon sebaguna (MPTs) dan pohon buah-buahan.
“Lahan bekas tambang galian C ini saya beli dari beberapa penambang galian C yang sudah diterlantarkan dan sejak tahun 2007 kami tanami pepohonan penghijauan diantaranya mahoni, sengon, aren, durian dan lain-lain hingga jadilah seperti hutan saat ini,” kata Sumbul Sembiring.
Menurut Sumbul, lahan yang di bagian tengahnya mengalir sungai Belawan, saat ini kembali ke ekosistem aslinya dengan debit dan kualitas air yang baik, ditandai dengan banyaknya dijumpai ikan lemeduk, pahitan, nila dan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Abdul Rauf selaku Wakil Ketua Forum DAS Sumut sekaligus Guru Besar Konservasi Tanah dan Pengelolaan DAS USU menjelaskan kegiatan HCPSN tahun ini bertujuan memperkaya puspa (pohon) dan satwa di lokasi Rumah Kayu Alam Jaya ini.
“Pada HCPSN kali ini dilakukan pelepas-liaran 1200 bibit ikan jurung ke sungai Belawan dan penanaman pohon produktif diantaranya alpukad dan durian,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan II FKM UINSU, Dr.Asnil Aidah Ritonga, M.A mengatakan pihaknya siap untuk terus berkolaborasi menghadirkan mahasiswa pada berbagai event kegiatan yang sama ke depannya.
Hal senada disampaikan Prof. Rahmawaty sebagai Ketua Forum DAS Belawan yang menyatakan kegiatan HCPSN kali ini selain berdampak positif terhadap pelestarian lingkungan juga yang terpenting adalah menumbuhkembangkan patriotisme generasi muda, dalam hal ini sekira 200 mahasiswa yang hadir dari berbagai PT di Medan.
“Pelestarian lingkungan hidup tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi tanggungjawab kita semua terutama para pemuda ke depannya,” kata Prof. Rahmawaty.
Peringatan HCPSN tahun ini diikuti sekitar 250 orang peserta, diantaranya dari akademisi (dosen dan mahasiswa) di Medan (USU, UINSU, UNUSU dan ITSI), instansi pemerintah (Muspika Kecamatan Pancurbatu dan Kutalimbaru Deli Serdang), UPT Pemerintah Pusat (BBKSDA Provinsi Sumatera Utara dan BPDAS Wampu Sei Ular), kelompok pencinta dan pelestari lingkungan (KSM Pondok Miri Asri, Klinik Reboisasi, KTH Sada Arih Kutalimbaru) dan para tokoh masyarakat Sumatera Utara.
Kegiatan HCPSN diakhiri dengan penyematan Gelar Kehormatan sebagai Sang Reklamator kepada Sumbul Sembiring yang diberikan bersama oleh Forum DAS Sumatera Utara, Forum DAS Belawan dan BPDAS Wampu Sei Ular. (rel)
