MEDAN (Waspada.id): Menyikapi perkembangan dinamika sosial dan politik di Sumatera Utara akhir-akhir ini, khususnya pasca insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek online dalam aksi unjuk rasa pada 28 Agustus 2025, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Sumatera Utara menyampaikan pernyataan sikap yang penuh keprihatinan dan ajakan untuk menjaga persatuan.
Melalui Wakil Ketua FPK Sumut, Ir. Baharudin Berutu, FPK menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob saat berlangsungnya unjuk rasa.
“Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian Alm. Affan Kurniawan. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan, serta keikhlasan,” ujar Baharuddin.
Dalam pernyataan tersebut, FPK juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, tokoh suku, dan etnis di Sumatera Utara untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan.
“Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, kami mengajak semua pihak tetap tenang dan menjunjung cara-cara damai dalam menyampaikan aspirasi. Segala bentuk tindakan anarkis hanya akan mengancam integritas bangsa,” tegasnya.
FPK turut mengingatkan bahwa momentum ini seharusnya bisa menjadi refleksi bagi para pemimpin bangsa untuk memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat secara lebih tulus, adil, dan bijaksana.
“Kami yakin, dengan kepemimpinan yang bijak dan berpihak kepada rakyat, kepercayaan publik dapat dipulihkan. Rakyat butuh perlindungan dan rasa keadilan, bukan pengabaian,” lanjutnya.
Sebagai penutup, FPK Provinsi Sumatera Utara mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kedamaian dan kerukunan di tengah cobaan yang ada.
“Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi bangsa ini. Mari kita jaga bersama Indonesia – khususnya Sumatera Utara – agar tetap aman, rukun, dan damai,”
Baharuddin.(id13)