MEDAN (Waspada): Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengajak pengusaha Indonesia untuk ikut menjajaki dan melakukan penetrasi pasar di Ethiopia.
‘’Penetrasi pasar di Ethiopia cukup menjanjikan,’’ ucap Ketua Umum DPP GPEI yang Ketua Umum Kadin Sumut dan Sekjen DPP Asdeki, Khairul Mahalli kepada Waspada di Medan, Senin (24/10).
Dalam pertemuan atas undangan Dubes RI untuk Addis Ababa, Al Busyra Basnur di Trade di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 di International Convention and Exhibition, (ICE) BSD, Banten, Tangerang, Jumat (21/10), Khairul Mahalli juga menyebut hubungan kerjasama dan perdagangan langsung Indonesia-Ethiopia hingga saat ini masih relatif kecil.
Berdasarkan informasi Dubes RI di Addis Ababa, sebagian besar perdagangan dilakukan melalui pihak atau negara ketiga seperti Uni Emirat, Jiboti, Arab Saudi, China, Singapura dan sejumlah negara dikawasan Eropa.
Dalam TEI ke-37 tersebut, Dubes RI Addis Ababa, Al Busyra Basnur, KBRI Addis Ababa juga menghadirkan puluhan pengusaha di TEI.
Al Busyra melihat masih banyak pengusaha Indonesia yang kurang tertarik melakukan penetrasi pasar di Ethiopia, negara berpenduduk 120 juta jiwa atau nomor 2 terbesar di Afrika setelah Nigeria.
Hal ini diakui Al Busyra karena sebagian besar pengusaha Indonesia belum memiliki pengetahuan dan informasi yang sangat terbatas tentang potensi kerjasama ekonomi Indonesia-Ethiopia.
Untuk itu, Kadin, GPEI bersama Kedubes RI Addis Ababa terus berupaya mengajak pengusaha untuk ikut menjajaki dan melakukan penetrasi pasar yang cukup menjanjikan di Ethiopia.
“Soalnya produk UMKM di Indonesia khususnya di Sumatera Utara cukup potensial. Justru itu kita mengajak Kadin dan GPEi di Sumut agar terus berupaya menelusuri produk-produk andalan ekspor. Seperti belum lama ini Gubernur Sumut melepas berbagai komoditas ekspor ke Malaysia,” timpal Khairul Mahalli.(m29)