MEDAN (Waspada):Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, mengingatkan para Aparutur Sipil Negara (ASN) untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik. Yakni, turut terlibat dalam dukung-mendukung calon gubernur. Kalau itu terjadi, Gubsu berjanji akan segera memberhentikan (memecat) yang bersangkutan.
Sikap tegas Gubsu Edy Rahmayadi itu, disampaikannya saat melantik 126 orang pejabat eselon III dan IV, di Aula T.Rizal Nurdin, rumah dinasnya, Selasa (22/3). Pada pejabat yang dilantik hari itu, terdiri dari 42 pejabat eselon III (administrator) dan 84 eselon IV (pejabat pengawas).
Gubsu Edy Rahmayadi, mengaku perlu menegaskan hal itu. Karena dia melihat sudah mulai ada indikasi Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat dalam hal dukung-mendukung calon gubernur. ‘’Saya akan tindak kalian. Kerjakan saja kerjaan kalian dengan baik,’’ katanya.
Dikatakan Edy Rahmayadi, ASN punya hak untuk menentukan pemimpinnya kelak, pada saat pemilihan umum (Pemilu) dilangsungkan Oktober 2024. ‘’Bukan sekarang. Kalau kalian langgar, saya akan berhentikan kalian. Karene itu memang dilarang,’’ katanya.
Edy Rahmayadi juga mengungkapkan kalau sudah mulai ada ASN yang mulai berani bicara terus terang kepadanya.
Yakni meminta untuk ditempatkan di satu jabatan dengan komitmen akan menjadi tim suksesnya nanti. ‘’Saya saja (yang membutuhkan dukungan) tidak mau melakukan itu. Saya tidak mau ASN diseret ke sana ke mari untuk kepentingan perorangan atau kelompok,’’ katanya.
Kinerja Buruk
Kepada pejabat yang baru dilantik, Gubsu Edy Rahmayadi, meminta untuk bekerja dengan benar, berani, jujur, tulus dan ikhlas. Karena faktanya, sekarang ini kinerja Pemprovsu masih buruk.
‘’Saya baru saja selesai rapat dengan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Di sana terlihat betapa buruknya kinerja kita,’’ kata Edy Rahmayadi.
Kepada wartawan yang menanyainya usai acara pelantikan, Edy Rahmayadi, mengatakan banyak sekali ditemukan kesalahan penggunaan anggaran. Baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Begitupun, Edy Rahmayadi, tidak bersedia menjelaskan besaran anggaran yang menjadi temuan BPK tersebut. Dia hanya menyebutkan bahwa masih seperti itulah gambaran kinerja Pemprovsu. ‘’Tapi saya sudah perintahkan untuk dilakukan evaluasi. Kalau perlu dirotasi satu dinas, akan kita lakukan,’’ katanya.
Makanya, kepada pejabat yang dilantik hari itu, Edy Rahmayadi untuk benar-benar bekerja dengan baik. Karena jabatan yang diemban saat ini adalah amanah, yang ada takdir di dalamnya.
‘’Saya ingatkan bahwa tidak ada pesta yang tidak berakhir. Maka bekerjalah dengan benar, berani, jujur, tulus dan ikhlas. Kalian harus berani melawan setan, baik yang tidak kelihatan, maupun yang kelihatan,’’ kata Edy Rahmayadi. (m07)