Para driver Ojol yang tergabung dalam ASDM, saat menggelar unjukrasa di depan Kantor Gubsu. Waspada/Ist
MEDAN (Waspada): Puluhan driver ojek online (Ojol) melakukan unjukrasa di Kantor Gubsu, Senin (23/6). Mereka meminta Gubsu Bobby Nasution, mencarikan solusi atas persoalan yang mereka hadapi. Yakni, mereka dibebankan dengan program aplikator yang merugikan mitranya sendiri.
Para driver Ojol yang melakukan aksi hari itu tergabung dalam Aksi Solidaritas Driver Medan (ASDM). Mereka menyampaikan tiga tuntutan yang bermuara untuk keadilan bagi driver Ojol. Yakni, meminta Hapus Biaya Berlangganan GHB (Grab Biaya Hemat), Hapus Program Slot Food, dan Bentuk Regulasi Hukum Ojol Roda 2.
Ketua ASDM Timbul Siahaan, dalam orasinya mengungkapkan, kedatangan mereka dengan menggelar unjukrasa hari itu adalah untuk mencari keadilan, dan kehidupan layak bagi driver. “Kami datang ke sini bukan untuk mencari kekayaan, tapi hanya mencari keadilan dan kehidupan layak bagi driver,” sebutnya.
Timbul Siahaan, berharap Gubsu segera mencarikan solusi atas tuntutan mereka. Karena, driver Ojol dibebankan dengan program aplikator yang merugikan mitranya sendiri.
Dikatakan Timbul, mereka sudah bekerja selama delapa tahun, namun tidak ada perlindungan dari segi hukum sedikitpun. “Kami sudah lelah, kami sudah capek. Terlalu lama diam dengan tidak kepastian ini,” katanya.
Dikatakan Timbul, beberapa waktu lalu sudah bertemu langsung dengan Kadishub Sumut di Kantor Dishub Sumut, dengan poin aplikator akan memberikan jawaban 1 bulan. Namun ditunggu sampai 1 Mei 2025, tidak ada realisasinya. Karena itu, diharapkan Gubsu segera memberikan solusi atas permasalahan dihadapi driver Ojol terhadap aplikator yang merugikan tersebut.
“Kami menilai bapak Gubernur bijaksana dan paham suara rakyatnya. Tidak mestilah kami harus melapor ke Surabaya, melapor ke Gubernur Jawa Barat KDM, atau melapor ke Gubernur Aceh untuk nasib kami. Kami paham pak Gubernur akan mendengar keluhan kami,” sebut Timbul.
Demo ini, menurut Timbul, tidak lepas untuk menjaga marwah dan wibawa dari Pemprov Sumut. Jangan sampai kalah dalam melindungi masyarakat, dari ketidakadilan dilakukan aplikator jasa transportasi online itu. “Kami menghargai wibawa pemerintah. Karena hasil notulennya tidak dihargai, tentunya kami bergerak, karena alasan itu,” katanya.
Sudah memfasilitasi
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut Agustinus Panjaitan, kepada wartawan mengaku sudah memfasilitasi tuntutan driver Ojol yang sempat melakukan aksi beberapa waktu lalu.
Kata Agustinus, pada aksi driver Ojol 5-7 Mei lalu, pihaknya langsung membahas tuntutan para driver. “Kita sudah kasih waktu satu bulan (kepada aplikator). Tanggal 26 nanti kita akan lihat lagi,”ucapnya.
Agustinus mengakui, yang dibahas waktu itu masih terkait paket promo yang dinilai sangat merugikan para pengemudi Ojol. online.”Memang masih seputaran paket promo, dan ini memang juga sudah bagian dari aksi tangal 20 salah satu adalah paket promo,” ucapnya.
Dilanjutkan Agustinus, Surat Keputusan (SK) Gubernur sudah siap dan tinggal dilakukan penandatanganan. “Kita sudah menyusun SK Gubernur tinggal ditanda tangani, karena sudah dari Biro Hukum. Dan tentu tim nanti, setiap ada pelanggaran, mitra Driver ada bukti, kita proses pelanggaran apa yang mereka lakukan itu yang kita teruskan ke Kementerian terkait seperti Komdigi dan Perhubungan,” sebutnya. (m07)