MEDAN (Waspada): Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution menyampaikan janji kepada Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams). Yakni, akan segera mempelajari dan menindaklanjuti tuntutan mereka, termasuk bila perlu akan disampaikan ke pemerintah pusat.
Gubsu Bobby Nasution, menyampaikan itu saat menerima aksi unjukrasa damai Godams di Kantor Gubsu, Selasa (20/5). Bobby Nasution, turun langsung menemui massa yang hari itu menggelar aksi dengan tajuk ‘Aksi Damai 205’ tersebut.
Ada empat tuntutan Godams pada aksi unjukrasa hari itu. Pertama, meminta pemerintah Presiden Prabowo Subianto, menerbitkan Peraturan Penggati Undang-Undang (Perpu), sebagai regulasi untuk payung hukum Ojol.
Ke dua, meminta penghapusan program instan aplikator (Aceng, Slot, Bike Hemat, HUB, Samday, Gabungan), karena merugikan mayoritas driver. Ketiga, meminta meninjau potongan aplikasi dilaksanakan berdasarkan Permengub No. 667 Tahun 2024 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor, dan ke empat meminta memberikan jaminan perlindungan dan keselamatan kerja driver.
Atas tuntutan ini, Gubsu Bobby Nasution, yang berbaur dan naik ke atas ‘mobil komando’ mengeluarkan pernyataan. Dia bilang, akan segera mempelajari tuntutan Godams, tentang apa-apa saja yang bisa ditindaklanjuti Pemprov. Termasuk, bila perlu, akan disampaikan ke pemerintah pusat.
“Saya janji akan mempelajari. Kalau bisa akan saya buat Pergub (Peraturan Gubernur) nya. Kalau bisa diusulkan ke Perda, kita bicarakan dengan legislatif. Tentu payung hukum secara nasional akan kami sampaikan. Dari Provinsi Sumut akan memberikan surat kepada pemerintah pusat melalui kementerian terkait, untuk menyampaikan suara teman-teman Ojol, aplikator, sehingga bisa mewakili semuanya,” lanjut Bobby.
Tentang tuntutan perlindungan dan keselamatan kepada para driver Ojol, dikatakan Bobby, memang sangat diperlukan, guna memberikan perlindungan dan keselamatan bagi driver online.
Pemerintah, lanjut Bobby, terus berusaha untuk mengcover masyarakat agar mendapat perlindungan dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, baik tenaga kerja formal maupun informal. “Saya sangat setuju aplikator menyiapkan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Kita minta seluruh driver ditanggung BPJS-nya oleh aplikator,” ujarnya.
Menurut Bobby, para driver tersebut sudah layak mendapatkan perlindungan kesehatan dan ketenagakerjaan. Alasannya, karena mereka mencari nafkah, sementara keluarga yang di rumah perlu ketenangan. “Jangan sampai nanti ada lagi keluarga-keluarga kita masuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem, gara-gara yang cari nafkahnya berhalangan. Apakah kecelakaan, hingga tak bisa mencari nafkah. Minimal biaya kesehatannya terjamin,” sebutnya.
Di lapangan, Bobby juga langsung menyampaikan harapannya kepada sejumlah aplikator yang hari itu juga turut menghampiri para pengunjukrasa. Yakni, agar mereka memberikan jaminan perlindungan dan kesehatan. “Saya sebagai Gubernur Sumut minta satu saja dari empat tuntutan, bisa Pak?” tanya Bobby ke sejumlah aplikator.
Kemudian, Bobby memberi waktu dua minggu kepada aplikator, untuk berkoordinasi dengan pimpinannya, guna menyahuti tuntutan para pengunjukrasa. Selanjutnya akan dijadwalkan pertemuan bersama driver dan aplikator, terkait solusi terbaik atas tuntutan para driver Ojol.
Selalu Terbuka
Sementara itu, perwakilan pimpinan aplikator Fadil Pasaribu menyampaikan, pihaknya selalu membuka ruang diskusi kepada para mitra, termasuk payung hukum apa yang ditetapkan pemerintah. Terkait komisi, pihaknya mengikuti peraturan pemerintah, bahwa tidak lebih dari 20%. “Kita selalu terbuka, hitungannya sebenarnya sudah bisa dilihat dari notifikasi. Aspirasi dari teman-teman bisa ditampung dan membuka ruang diskusi,” katanya.
Begitupula dengan perwakilan pimpinan aplikator driver online lainnya, yang menyebutkan bahwa tuntutan dan aspirasi dari para pendemo akan disampaikan ke pusat. Mereka beralasan tidak bisa memutuskan kebijakan yang merupakan wewenang dari pusat. Mereka pun meminta waktu dua minggu untuk menindaklanjuti apa saja yang menjadi tuntutan para pendemo.
Sementara Koordinator Aksi Agam Zubir menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubsu yang telah menyempatkan hadir di tengah-tengah para driver online, yang melakukan unjukrasa. Aksi damai ini dilakukan secara nasional, termasuk di Sumut. “Pemerintah harus hadir dan mengintervensi, jangan ada lagi pembiaran seperti saat ini,” ucapnya. (m07)












