MEDAN (Waspada.Id): Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengeluarkan lagi pernyataan ambigu (tidak jelas). Satu sisi, Gubsu memastikan stok bahan pangan pokok aman. Namun dikatakan juga ada beberapa beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution, Kamis (18/12). Dia mengeluarkan pernyataan itu usai kegiatannya meninjau Pasar Sei Sikambing, dan Pasar Sukaramai, Medan.
Dari siaran pers Dinas Kominfo Sumut disebutkan bahwa kunjungan ke pasar dilakukan untuk melihat perkembangan harga. Khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Bobby memastikan, jelang Nataru, semua stok bahan pangan pokok di Sumut aman.
Tapi, dia juga mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga. Seperti daging ayam dan cabai rawit. Namun, Bobby, tidak merinci penyebab kenaikan harga tersebut, karena stok dalam keadaan aman.
Bobby hanya mengatakan bahwa untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kenaikan lebih lanjut, dia telah memiliki strategi. Yakni, ke depan, Pemprovsu bersama dengan Bulog dan Bank Indonesia akan melaksanakan gerakan pangan murah di beberapa daerah.
Selain tentang kenaikan beberapa komiditas pangan, Bobby juga mengakui
ada beberapa komoditas pangan yang jalur distribusinya terganggu akibat bencana. Oleh sebab itu, nantinya akan ada beberapa hal yang dilakukan.
“Ada beberapa skema nanti akan dilakukan. Baik dari Pemprov, dari Bank Indonesia dan dari Bulog. Atau mungkin juga bantuan dari pemerintah pusat,” kata Bobby.
Dikatakan Bobby, selain di kota Medan, pihaknya juga akan mengumpulkan data harga bahan pangan di 33 kabupaten/kota se-Sumut. Termasuk wilayah yang terkena bencana.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pasar Sukaramai Medan, harga daging ayam bulat mencapai Rp38.000/kg, dan cabai rawit Rp40.000/kg. Untuk cabai merah Rp32.000/kg, bawang merah Rp32.000 dan bawang putih Rp36.000/kg.
Sementara harga di Pasar Sei Sikambing juga tidak jauh berbeda. Namun untuk daging sapi, rata-rata di pasar ini dibanderol Rp125.000/kg. (Id05)











