Scroll Untuk Membaca

Medan

Gusdur Itu Aset Bangsa, Bukan Milik Keluarga

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Aktifis 98 Muhammad Ikhyar Velayati mengkritisi statemen juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid yang mengatàkàn bahwa selama ini Cak Imin dengan PKB-nya mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur demi kepentingan tertentu.

“Gusdur itu ulama, budayawan, pemikir dan guru bangsa. Beliau itu aset bangsa Indonesia, bukan milik keluarga atau golongan kelompok tertentu. Setiap  orang berhak menggunakan pemikiran serta simbol simbol terkait dengan dirinya dalam rangka untuk membangun dan merealisasikan cita-citanya yang ingin menjadikan Indonesia sebagai rumah besar dari berbagai suku, agama dan golongan yang saat ini menjadi program dan spirit Partai PKB yang dipimpin oleh Cak Imin,” tutur ikhyar kepada wartawan di Medan, Jum’at (24/06/2022).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid di berbagai media mengatakan, selama ini PKB Muhaimin Iskandar tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur meskipun Gus Dur adalah paman yang dia lawan secara hukum di pengadilan,” kata Imron Rosyadi Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/6).

Statemen juru bicara Yenny Wahid tersebut merespon pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang meminta putri Gus Dur, Yenny Wahid tidak mencampuri urusan PKB, ahistoris, Arogan.

AKTIFIS 98 Muhammad Ikhyar Velayati.Waspada/Ist

Aktifis 98 yang dikenal mengidolakan sosok Gusdur mewanti-wanti agar jangan sampai Gusdur didomestikasi oleh sekelompok orang tertentu.

“Jadi kalau ada sekelompok orang yang mencoba mendomestikasi atau bahkan mengkapitalisasi simbol simbol Gusdur untuk kepentingan yang berbeda dengan cita cita Gusdur seperti mencoba memisahkan NU dan PKB  bahkan melakukan character assassination terhadap partai yang sedang concern menjalankan prinsip dan nilai yang dijunjung Gusdur, itu sama dengan menghianati cita-cita besar perjuangan Gusdur,” tegasnya.

Ikhyar mengingatkan agar semua orang menjalankan ide besar dan warisan Gusdur. “Seharusnya semua orang, khususnya warģa Nahdiyyin dan yang pernah berinteraksi dengan warisan partai politik  Gusdur, saling bahu membahu menjalankan warisan ide ide besar Gusdur, termasuk membesarkan PKB yang merupakan warisan yang nyata dari Gusdur, bukan malah mengembosi atau bahkan mencoba menjatuhkan PKB di depan publik,” sindirnya.

Pileg dan pilpres 2024 menurut Ikhyar harusnya dijadikan momentum konsolidasi kader kader NU baik di struktural maupun kultural untuk memenangkan partai warisan Gusdur.

” Momentum pileg dan pilpres 2024 harusnya dijadikan momentum konsolidasi, silaturahmi dan menyamakan persepsi kader kader NU di berbagai lini untuk memenangkan partai warisan Gusdur, sehingga cita-cita Gusdur ingin menjadikan Indonesia  rumah yang ramah dan nyaman bàgi semua suku, agama dan golongan bisa terealisir,” jelas ikhyar.(m30)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE