MEDAN (Waspada):Mahasiswa Beringin Partai Golkar Sumut menilai harus Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menjadi panutan dalam berpolitik. Sebagai pemimpin, Edy Rahmayadi harusnya berbicara yang santun bukan malah menyimpang.
Demikian dikatakan Azzansyah, Sekretaris Mahasiswa Beringin menanggapi pernyataan Edy Rahmayadi yang negative thinking terhadap Partai Golkar.
“Kami mahasiswa Beringin Partai Golkar menyesalkan pernyataan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang menilai Partai Golkar selalu berpikir negatif thinking kepadanya,” ujarnya, Jumat (9/9) kepada wartawan.
Harusnya, saat acara di Partai Demokrat, Edy Rahmayadi fokus saja berbicara dalam konteks pada Partai Demokrat. Begitu juga saat acara di Perindo. Harusnya Edy Rahmayadi bisa memberikan sambutan yang elegen dan tidak menyinggung partai lain.
“Ini saat kegiatan acara partai lain yang diomongkan malah partai yang lain juga, kan sama aja dengan menjelekkan dan adu domba partai,’ ucapnya.
Meskipun begitu, Azzansyah tetap berpikir positif terhadap Edy Rahmayadi. Mereka menilai bahwa bisa saja pernyataan itu muncul karena sayangnya Edy Rahmayadi dengan Partai Golkar.
“Makanya Pak Edy Rahmayadi hanya menyinggung Golkar saja, meski dia sedang berada di acara Demokrat dan Perindo.
Karena sayangnya Edy dengan Golkar, makanya setiap lihat atribut Golkar atau nuansa kuning, langsung beliau berkomentar sesuai dengan mau beliau,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Edy Rahmayadi menyinggung kader Partai Golkar saat memberikan kata sambutan di acara pembukaan Kantor Demokrat Sumut, Jalan Sudirman, Medan.
Dalam kata sambutannya, Edy Rahmayadi sempat menyapa perwakilan kader Partai Golkar Sumut yang menghadiri acara itu. Di saat itulah, Edy sempat mengucapkan kata -kata yang dianggap menyingung Partai Golkar.
“Jadi gini, ini orang ini pura-pura, bukan pengusung saya ini,” kata Edy Rahmayadi dan langsung mendapatkan aplaus dari para undangan yang datang.
Edy Rahmayadi menambahkan, kemungkinan para pengurus DPD I Partai Golkar Sumut yang baru lah yang membullynya. “Mungkin gara-gara yang baru-baru inilah orang ini bully-bully aku ini. Orang-orang yang baru ini yang bully,” ujar Edy.
Edy Rahmayadi menilai orang-orang baru di Golkar Sumut saat ini tidak mengatahui sejarah dirinya mengawal Partai Golkar sejak tahun 1987 yang lalu. Hal yang sama juga dikatakannya saat menghadiri acara Perindo Sumut. Edy menilai Golkar negative thinking terhadapnya.
“Dulu PDIP yang negative thinking, sekarang baik kali sama saya. Saya nggak tau bisa berubah-ubah, entah kenapa. Yang tetap sama itu Perindo,” pungkasnya.(cbud)