MEDAN (Waspada): Relawan Blok Sumut (RBS) mengeluarkan hasil pendataan mereka terhadap kinerja Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution. Yakni, saat mereka menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan Walikota Medan. Hasilnya, RBS menilai hasil kerja Edy Rahmayadi, tidak sebanding dengan Bobby Nasution.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris RBS Riki Irawan, Selasa (29/10). Dia bilang bahwa saat menjabat Gubsu 2018-2023, Edy Rahmayadi, telah menorehkan sejumlah keberhasilan untuk masyarakat Sumut. Sementara Bobby Nasution yang menjabat sejak 2020, hingga kini belum ada program yang tuntas dikerjakannya.
Riki Irawan mengatakan, kerja Edy Rahamyadi, yang terlihat nyata dan bisa dimanfaat oleh masyarakat, yaitu Masjid Agung Sumut. Edy Rahmayadi, yang juga sebagai Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung, telah berhasil mewujudkan berdirinya rumah ibadah yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumut tersebut.
Kemudian, kata Riki, Edy Rahmayadi, berhasil membangun Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT), di Jalan Saparua KIM 4, Kabupaten Deliserdang. Proyek yang selesai pada September 2020 itu, dikerjakan oleh BUMN PT. Adhi Karya.
Selain itu, pada 2022, Edy Rahmayadi, berhasil membebaskan lahan seluas 324 hektar, yang telah bersertifikat atas nama Pemprovsu di kawasan sport center.
“Semua masyarakat Sumut tahu bahwa pembangunan sport center tersebut ide dari Edy Rahmayadi. Makanya menjadi aneh, kalau sekarang ‘digoreng’ dan dijadikan bahan black campaign dari calon sebelah,” katanya.
Selanjutnya, saat menjabat Gubsu, Edy Rahmayadi, telah berhasil membangun 69 unit gedung sekolah baru di Nias, untuk tingkat SD, SMP, dan SMA Sederajat.
Ada juga pembangunan Rumah Sakit Haji Medan pada 2021-202, yang dipastikan akan berlanjut pembangunannya pada 2025, jika Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumatera Utara kembali.
“Kita bisa lihat bersama, Rumah Sakit Haji Medan itu kondisi bangunannya sekarang sangat bagus. Itu kerja Pak Edy, dan masih berlanjut lagi pembangunannya nanti jika Pak Edy kembali menjadi gubernur. Yuk, kita doakan dan menangkan Pak Edy di Pilgubsu, agar berlanjut pembangunan Rumah Sakit Haji Medan kita,” kata Irawan.
Menurutnya, semua masyarakat Sumut harus tahu juga, bahwa pembangunan sport center tersebut ide dari Edy Rahmayadi. Tetapi ‘digoreng’ dan dijadikan bahan black campaign dari calon sebelah. Sepele saja sebenarnya, proses pembangunan sport center dilakukan setelah Edy tidak menjabat lagi pada September 2023.
Pembangunan lainnya, kata Riki, adalah pembanguan SPAM Regional Medan-Binjai, yang manfaatnya untuk warga mendapatkan pelayanan air bersih ke masing-masing rumah.
Juga Pemprovsu juga telah memiliki lahan seluas 50 hektar yang diperuntukan untuk pembangunan Islamic Center. “Pembangunan Islamic Center itu bisa dipastikan berlangsung jika Pak Edy Rahmayadi gubernurnya. Lahan Islamic Center seluas 50 hektare itu sertifikatnya sudah atas nama Pemprovsu,” ujarnya.
Terakhir, dari investigasi RBS, kata Riki, keberhasilan kerja Edy Rahmayadi saat menjabat Gubsu, yaitu membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di atas lahan seluas 7 hektar, di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang. Begitu juga Edy Rahmayadi telah memugar Situs Kerajaan Aru, yaitu Pancuran Air tempat mandi Putri Hijau.
“TPA di Namorambe boleh dilihat langsung wujudnya itu, tak ada foto Pak Edy Rahmayadi di lokasi TPA. Beda kelas dengan yang terlihat di Stadion Taman Bunga Medan, hanya merehab saja ada gambar yang terpasang di pagar. Sepertinya milik pribadi itu stadion, padahal pakai uang rakyat merehabnya,” beber Riki.
Tanpa Prestasi
Sementara itu, menurut Riki Irawan, investigasi RBS terhadap kerja Walikota Medan yang kini menjadi Cagubsu Bobby Nasution, sangat berbeda.
Dia menilai, menantu mantan Presiden Jokowi itu sangat ambisi, menjadi Gubsu, tapi tanpa prestasi apapun.
Dikatakan Riki, program Bobby Nasution saat menjadi walikota Medan, umumnya terbengkalai.
Salah satunya revitalisasi Lapangan Merdeka yang belum jelas terlihat wujudnya. Juga proyek Stadion Teladan plus tamannya yang diubah bentuknya, tetapi nasibnya entah kapan selesai. “Proyek Stadion Teladan Medan telah berakhir kontrak kerja multi years-nya pada September 2024,” katanya.
Selanjutnya, kata Riki, proyek Lampu Pocong, Yaman Cadika, Drainase, Underpass, pembangunan Islamic Center Medan Labuhan, Rehab Bangunan Warenhuis Kota Lama, dan masih banyak lagi yang belum bisa disebutkan.
“Bisa dibandingkan kerjanya Bobby dan Edy Rahmayadi. Saat mertua belum pensiun pun tak beres, apa lagi ini sudah Presiden Prabowo. Karenanya, hasil kerja Pak Edy tak sebanding dengan Bobby. Yang kita lihat dan ketahui dari investigasi RBS untuk 5 tahun lalu di Sumut. Kerja Bobby yang mana beres sejak 2021 hingga kini?,” ujar Riki Irawan. (m07)