MEDAN (Waspada): Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah melakukan rekonsiliasi nasional di Jakarta dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan tokoh senior GMNI Suko Sudarso.
Kedua tokoh itu bahkan menjadi saksi bagi penyatuan antara hasil Kongres Luar Biasa (KLB) GMNI Medan dan hasil Kongres GMNI Ambon melalui penyerahan mandat kepada DPP GMNI di bawah kepemimpinan Imanuel Cahyadi selaku ketua umum GMNI di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Minggu (27/3), di Jl. Rasuna Said, Jakarta.
“Rekonsiliasi dilakukan bertepatan dengan acara Dies Natalis GMNI ke 68 di Jakarta. Itu merupakan suatu bentuk kesadaran bersama untuk menjalankan persatuan,” sebut Sekjen GMNI hasil Kongres Medan Turedo Sitindaon dalam siaran persnya diterima wartawan, Minggu (3/4).
Alumni Hukum USU itu mengatakan, penyatuan kedua organisasi tersebut sekaligus merupakan pernyataan bahwa dualisme organisasi di tubuh GMNI telah terselesaikan.
“GMNI di bawah kepemimpinan Imanuel Cahyadi satu-satunya GMNI yang sah berdasarkan AD/ART dan peraturan organisasi lainnya,” jelas Sitindaon yang juga mantan Korda GMNI Sumut.
Di sisi lain, kata dia, sepinya gerakan mahasiswa dalam menyikapi persoalan kebangsaan dan isu-isu politik, ekonomi nasional menjadi kekhawatiran yang dibahas dalam pembicaraan selama proses rekonsiliasi.
“Semoga DPP GMNI di bawah kepemimpinan Imanuel Cahyadi tetap mengawal isu-isu nasional yang sedang berkembang ini,” ujarnya.
Diketahui, GMNI salah satu organisasi mahasiswa ekstrakampus yang terdapat hampir di seluruh Indonesia, terutama kota atau kabupaten yang memiliki perguruan tinggi. GMNI berdiri pada 23 Maret 1954 di Surabaya (gagasannya lahir di Jakarta).(m10)