MEDAN (Waspada.id): Ketua Bidang Hubungan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara (HLNKI MUI SU) KH Akhyar Nasution mendukung sikap beberapa negara barat yang mengakui kedaulatan Negara Palestina.
Beliau juga menyatakan, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk membenci Israel jika Palestina telah merdeka dan mendapatkan kembali hak atas wilayahnya.
Hal ini disampaikan Akhyar Nasution merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut akan mengakui negara Israel jika kedaulatan Palestina diakui Israel.
Jika Israel tidak lagi menjajah Palestina, semua pasukan mundur dari Gaza, semua tanah yang telah direbut secara paksa oleh Israel dikembalikan, semua tawanan Palestina dilepas, maka tidak ada lagi alasan Indonesia untuk membenci Israel,” katanya dalam keterangannya, Kamis (31/7).
KH Akhyar mengingatkan, tujuan akhir perjuangan membela Palestina adalah kedaulatan dan kemerdekaan negara tersebut.
“Dengan dukungan negara-negara barat, kami sangat berharap Palestina segera merdeka dan berdaulat,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan,
Upaya internasional untuk menghidupkan kembali solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina mendapatkan dorongan besar, setelah Prancis dan 14 negara Barat lainnya secara terbuka menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui Negara Palestina. Seruan ini muncul melalui pernyataan bersama para menteri luar negeri yang dikeluarkan pada Selasa (29/7/2025) malam usai konferensi penting di New York.
Konferensi tersebut diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, dengan tujuan mendorong kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina yang selama ini mandek.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di platform X, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot menegaskan niat negaranya bersama negara-negara lain untuk mengakui kedaulatan Palestina.
“Di New York, bersama dengan 14 negara lainnya, Prancis menyampaikan seruan kolektif: kami mengungkapkan keinginan kami untuk mengakui Negara Palestina dan mengundang negara-negara yang belum melakukannya untuk bergabung bersama kami,” tulis Barrot.(id.17)













