MEDAN (Waspada.id): Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) menunjukkan komitmennya dalam menguatkan hilirisasi riset dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Melalui pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, tim PTTI Unimed menyerahkan tiga mesin inovasi pengolahan pakan ternak kepada peternak di Desa Karang Anyar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.
Kegiatan bertajuk “Inovasi Mesin Pengolahan Pakan Ternak Berbasis Limbah Pertanian untuk Peningkatan Produktivitas dan Kemandirian Peternak” ini dipimpin Suprapto, S.T., M.T., Ph.D., bersama tim dosen dan peneliti: Prof. Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. Dr. Selamat Riyadi, Dr. Eng. Jubaidah, S.Pd., M.Si.; Prof. Dr. Eka Daryanto, M.T. Dr. Ir. Batumahadi Siregar, M.T, Nur Basuki, S.Pd., M.Pd.T, Henry Iskandar, S.Pd., M.Pd.T dan Dr. Sutrisno, S.T., M.T.
Dalam kesempatan tersebut, tim menyerahkan tiga unit teknologi tepat guna, yaitu: Mesin Pengaduk Pakan Ternak (Mixer Feeds), Mesin Multifungsi Pencacah dan Pemotong Bahan Pakan, Mesin Chopper Blender Rumput dan Hijauan Pakan.
Suprapto, S.T., M.T., Ph.D mengatakan, Kamis (20/11) di Medan ketiga mesin ini dirancang untuk membantu kelompok tani memanfaatkan limbah pertanian—seperti jerami, batang jagung, dan rumput menjadi pakan ternak berkualitas, hemat biaya, dan mudah diproduksi. Peternak yang terlibat berasal dari Kelompok Tani Karya Tani (KTKT) dan Kelompok Tani Gunawan (KTG).
Katanya selain penyerahan alat, tim PTTI juga melaksanakan pelatihan pengolahan pakan, pelatihan penggunaan dan perawatan mesin, serta pendampingan formulasi pakan bagi peternak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternak sekaligus mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya semakin tinggi.
Ketua tim, Dr. Suprapto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata hilirisasi riset Unimed. “Kami tidak hanya menyerahkan teknologi, tetapi memastikan peternak memahami cara memanfaatkannya sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Para peternak menyambut baik program ini karena dianggap mampu menjawab persoalan utama sektor peternakan, yakni tingginya biaya pakan.
Dengan adanya mesin inovasi tersebut, proses produksi pakan kini lebih cepat, lebih higienis, dan menghasilkan kualitas yang konsisten.
Tim PTTI Unimed menyampaikan ucapan terima kasih kepada: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat atas dukungan pendanaan dan kepercayaan yang diberikan, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unimed, yang telah memberikan arahan, pengawasan, dan dukungan penuh selama pelaksanaan program.
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Langkat serta kelompok tani mitra yang telah berkolaborasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan.
Program PTTI Unimed diharapkan dapat menjadi model transformasi teknologi tepat guna yang dapat direplikasi di berbagai daerah, guna memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas peternak, dan mendorong perekonomian desa di Sumatera Utara.(id14)












