MEDAN (Waspada): Suku Melayu, salah satu suku dominan di Sumatera Utara yang memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk kain tenun songket yang terkenal dengan keindahan dan kerumitan polanya.
Salah satu sub-etnis Melayu, yaitu Melayu Deli, yang tersebar di pesisir Timur Sumatera Utara, telah lama dikenal dengan kain songketnya yang ditenun menggunakan benang emas atau perak.
Namun, tantangan di era globalisasi telah mempengaruhi cara pemasaran tradisional kain songket ini. Kelompok Usaha Bersama (KUB) IR – Kriya Melayu, meskipun telah berhasil melestarikan songket Deli, masih menghadapi kesulitan dalam memperluas pasar produknya.
Untuk membantu mengatasi masalah ini, tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan program pelatihan pemasaran digital menggunakan podcast, dengan melibatkan mahasiswa dari Program Studi Sastra Inggris. Kegiatan tersebut 23 Juni-30 Agustus 2024.
Prof. Dr. T. Silvana Dipl. TEFL, MA, Ph.D, berpendapat bahwa pemilihan podcast sebagai media pemasaran didasarkan pada potensinya yang besar. “Podcast memiliki potensi besar karena mudah diakses dan memungkinkan penyampaian pesan yang lebih personal. Tren pendengar podcast yang meningkat di Indonesia juga menjadi faktor utama kami memilih platform ini.
Katanya, program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan KUB IR dan IR- Kriya Melayu dalam memasarkan produk mereka secara digital, sekaligus meningkatkan interaksi sosial dan pengetahuan pemasaran melalui media yang lebih modern. Dengan menggunakan media ini, diharapkan pemasaran produk dapat dilakukan lebih efektif, mencapai audiens yang lebih luas,
dan memperkenalkan kain songket sebagai warisan budaya yang patut dijaga.
Prof. Dr. T. Silvana Dipl. TEFL., MA, Ph.D., berpendapat bahwa pemilihan podcast sebagai media pemasaran didasarkan pada potensinya yang besar.
Podcast memiliki potensi besar karena mudah diakses dan memungkinkan penyampaian pesan yang lebih personal.
Tren pendengar podcast yang meningkat di Indonesia juga menjadi faktor utama kami memilih platform ini. Sebagai bagian dari dukungan terhadap program ini, pihak KUB IR dan IR – Kriya Melayu juga menerima bantuan berupa kamera mirrorless Sony ZV-E10.
Dengan adanya kamera ini, kami berharap para anggota KUB dapat lebih kreatif dalam memproduksi konten visual,
yang tentunya akan mendukung pemasaran produk secara digital, ujar Prof. Silvana. Kamera ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperlihatkan keindahan dan detail songket Melayu Deli secara lebih jelas, sehingga menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal dan mengapresiasi karya budaya tersebut.
Melihat ke depan, Prof. Silvana berharap program ini dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan.
Podcast memiliki potensi besar karena mudah diakses dan memungkinkan penyampaian pesan yang lebih personal.
Tren pendengar podcast yang meningkat di Indonesia juga menjadi faktor utama kami memilih platform ini. Kami berharap dengan inovasi ini, KUB
IR dan IR – Kriya Melayu dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan warisan budaya Melayu Deli dapat terus dilestarikan dan dihargai oleh generasi mendatang.
Bantuan kamera ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat pemasaran digital mereka, sehingga songket Melayu Deli dapat dikenal lebih luas dan lebih efektif. Pelatihan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan didukung oleh program The Impact USU.
Dengan inovasi ini, KUB IR dan IR – Kriya Melayu diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan pengenalan produk songket Melayu Deli, sekaligus melestarikan warisan budaya tersebut untuk generasi mendatang. (m19)
Waspada/Ista
Ketua Tim PKM FIB USU, Prof. Dr. T. Silvana Dipl. TEFL, MA, Ph.D, menyerahkan bantuan kamera kepada mitra pengabdian.