MEDAN (Waspada.id): Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) KOSGORO 1957 Provinsi Sumatera Utara menyambut baik instruksi Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO 1957 kepada seluruh PDK KOSGORO 1957 Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia untuk mendukung calon Ketua DPD Partai GOLKAR dari unsur KOSGORO 1957.
Menurut Ketua PDK KOSGORO 1957 Sumatera Utara, Riza Fakhrumi Tahir, instruksi itu mempertegas dan memperkuat dukungan KOSGORO 1957 Sumatera Utara kepada Ketua Dewan Penasehat KOSGORO 1957 Sumatera Utara, Dr. H. Musa Rajekshah, S.Sos, M.Hum, memimpin Partai GOLKAR Sumatera Utara untuk kali yang kedua.
“Instruksi itu bagus. Bisa jadi alat kontrol sekaligus memberi penguatan kepada PDK KOSGORO 1957 untuk terlibat aktif dalam Musda – musda GOLKAR di seluruh Indonesia,” katanya kepada wartawan di Medan, kemarin.
Riza mengungkap, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) PPK KOSGORO 1957, HR. Agung Laksono, beberapa kali memberi petunjuk agar mendukung Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, memimpin kembali Partai GOLKAR.
Dukungan kepada Ijeck diputuskan di rapat pleno KOSGORO 1957 Sumut pada 28 Mei lalu. “Dengan terbitnya instruksi PPK KOSGORO 1957 kepada PDK KOSGORO 1957 di seluruh Indonesia, maka keputusan kami mendukung Pak Ijeck semakin kuat,” kata Riza.
Melalui surat No. 659/PPK-KOSGORO 1957/XI/2025 tanggal 4 November 2025 perihal Pemenangan Calon Ketua DPD Partai GOLKAR Provinsi, Kabupaten dan Kota, PPK KOSGORO 1957 menginstruksikan PDK KOSGORO 1957 di seluruh Indonesia untuk mendukung Calon Ketua Partai GOLKAR GOLKAR unsur KOSGORO 1957.
Menurut Riza, ada tiga hal substansi dari instruksi itu. Pertama, KOSGORO 1957 wajib mendukung kader KOSGORO 1957 menjadi Ketua Partai GOLKAR.
Kedua, KOSGORO 1957 akan mengambil tindakan organisatoris terhadap pengurus dan kader yang tidak mendukung Calon Ketua Partai GOLKAR unsur KOSGORO 1957.
Ketiga, KOSGORO 1957 juga akan mengambil tindakan organisatoris terhadap pengurus dan kader yang mendukung dan memenangkan calon ketua di luar yang diusung oleh KOSGORO 1957, baik langsung maupun tidak langsung.
Menurutnya, kalau ada kader KOSGORO 1957 yang lain ingin maju menjadi calon Ketua Partai GOLKAR Sumut, Riza mengaku tidak tahu karena selain Ijeck tidak ada yang berkordinasi dengannya.
“Selain Ijeck, tidak ada yang berkordinasi dengan KOSGORO 1957 Sumut. Kalau dengan Ijeck, kami selalu kordinasi. Selain Ijeck, kami tidak tahu,” ujarnya.
Selain itu, Riza menjelaskan, dukungan KOSGORO 1957 Sumatera Utara kepada Ijeck punya alasan sangat kuat. Pertama, Ijeck adalah kader KOSGORO 1957 yang menjabat Ketua Dewan Penasehat KOSGORO 1957 Sumatera Utara dan pernah Anggota MPO PPK KOSGORO 1957 di bawah pimpinan HR. Agung Laksono.
“Pak Ijeck menjadi Ketua Dewan Penasehat KOSGORO 1957 Sumut bukan secara ex officio karena Ketua Partai GOLKAR, tapi karena Pak Ijeck adalah kader KOSGORO 1957,” ujarnya.
Kedua, katanya, KOSGORO 1957 adalah salah satu pihak pertama yang menyatakan dukungan agar Ijeck menjadi Ketua Partai GOLKAR Sumatera Utara lima tahun lalu.
“Kami konsisten mengawal Pak Ijeck sejak awal hingga kini. Kami yang mengawali dan tidak akan mengakhiri dukungan kepada Pak Ijeck. Kami setia sampai akhir,” ujar politisi senior Partai GOLKAR Sumut itu.
Alasan ketiga, Riza melanjutkan, Ijeck adalah Ketua Partai GOLKAR berprestasi. Di masa kepemimpinan Ijeck, keberhasilan Partai GOLKAR menambah kursi di DPRD Sumut merupakan paling besar dalam sejarah Pemilu era reformasi.
Belum pernah kursi Partai GOLKAR di DPRD Sumut bertambah tujuh kursi, dari 15 kursi pada Pemilu 2019 menjadi 22 kursi atau 22 persen pada Pemilu 2024, melampaui target DPP Partai GOLKAR sebesar 20 persen.
“Yang menarik, Ijeck sukses memenangkan Partai GOLKAR di Sumut sekaligus memenangkan dirinya sebagai Anggota DPR-RI,” kata Ketua Bidang Organisasi KAHMI Sumut itu.
Dan keempat, selama 15 tahun terakhir, Ijeck adalah ketua yang menjabat selama satu periode penuh. Sedangkan ketua – ketua sebelumnya, Syamsul Arifin, Ajib Shah dan Ngogesa Sitepu berhenti di pertengahan periode karena berbagai alasan.
“Dengan dua alasan terakhir, kalau ada orang mengatakan kader GOLKAR selain Ijeck lebih baik memimpin GOLKAR, maka orang itu adalah pembohong dan munafik. Tidak ada bukti kader selain Ijeck lebih baik prestasinya dalam memimpin Partai GOLKAR Sumut,” kata Riza.
Wajib Dukung
Di bagian lain Riza menjelaskan, instruksi PPK KOSGORO 1957 No. 659/PPK-KOSGORO 1957/XI/2025, itu juga berlaku untuk pengurus dan kader KOSGORO 1957 di kabupaten/kota dan kecamatan di seluruh Sumatera Utara.
“Pengurus dan kader KOSGORO 1957 wajib mendukung Calon Ketua Partai GOLKAR unsur KOSGORO 1957 atau yang diusung KOSGORO 1957. Kalau ada yang melanggar instruksi ini, KOSGORO 1957 akan menjatuhkan sanksi organisasi kepada yang bersangkutan,” tegasnya. (id06)












