Medan

Intan Syakira, Delegasi Olimpiade PAI Nasional Yang Menentang Banjir Sumut

Intan Syakira, Delegasi Olimpiade PAI Nasional Yang Menentang Banjir Sumut
Intan Syakira, siswi SMPN 3 Satu Atap Gebang, Kabupaten Langkat. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara. Sejak 24 November 2025. Beberapa kabupaten/kota bahkan ada yang lumpuh total tanpa akses transportasi, listrik, maupun jaringan internet.

Di tengah musibah besar itu, muncul kisah perjuangan seorang siswa bernama Intan Syakira, siswi SMPN 3 Satu Atap Gebang, Kabupaten Langkat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Intan merupakan peserta Lomba Pidato Tingkat SMP Olimpiade PAI Nasional 2025 yang tetap berangkat ke Jakarta meskipun dirinya dan keluarga berada di lokasi pengungsian.

Perjalanan Intan menuju Jakarta berlangsung penuh perjuangan. Pada 29 November 2025, demi memastikan keikutsertaannya dalam lomba, ia mengajak ibunya berjalan kaki sejauh 2 km menyusuri banjir setinggi pinggang orang dewasa untuk mencari sinyal telepon seluler.

Hal itu dilakukan agar dapat menghubungi Kasi PAI Kankemenag Langkat, Hj. Siti Aminah, S.Ag., M.A. Dalam bahasa daerahnya, Intan merayu ibunya dengan penuh harap. “Mak… tolonglah Mak! Aku harus ikut lomba. Aku siap menyebrangi banjir ini, walaupun harus berjalan kaki sampai ke Kantor Kemenag Langkat,” ucapnya.

Setelah berhasil mendapatkan sinyal, Intan langsung menyampaikan tekadnya kepada Ibu Kasi PAI. Mendengar laporan itu, Kepala Kemenag Kabupaten Langkat, H. Ainul Aswad, M.A., segera menginstruksikan Seksi PAI untuk menindaklanjutinya.

Kakanwil Kementerian Agama H. Ahmad Qosbi, S.Ag., MM. setelah mendapat iformasi dari Kabid PAKIS Dr.H.Muksin Batubara, M.Pd langsung mengintruksikan Katim PAI pada PAUD dan Dikdas H. Dahyar Husein, M.Pd beserta Tim untuk langsung berkoordinasi dengan Kasi PAI Kab. Langkat agar dipersiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan Intan Syakira.

Dengan uang hanya Rp 600.000, pakaian basah yang melekat di badan, dan ponsel yang dibungkus plastik, Intan melanjutkan perjalanan bersama Abang sepupunya dari tempat dapatnya sinyal menuju Kantor Kemenag Langkat.

Sejak pukul 08.00 WIB, Intan mengarungi banjir dengan berjalan kaki, menumpang rakit dari batang pisang, hingga dibantu anggota TNI untuk mendapatkan tumpangan. Intan kemudian berganti kendaraan hingga empat kali, termasuk menumpang alat berat beko dan beberapa kali naik truk.

Pada pukul 19.00 WIB, Intan akhirnya tiba di Kantor Kemenag Langkat dalam kondisi pakaian basah, kumal tanpa alas kaki dengan banyak luka di kakinya dan kondisi lemas karena seharian tidak ada makan.

Kedatangannya disambut langsung oleh Kakan Kemenag dan Kasi PAI beserta staf.

Melihat perjuangan dan kegigihannya, Bupati, Kemenag, dan Kadis pendidikan Kabupaten Langakat bersinergi membantu menyiapkan kebutuhan dan menugaskan Kasi PAI dan Tim untuk turut mendampingi keberangkatan ke Jakarta mengikuti kegiatan Olimpiade PAI Nasional 2025 diiringi dengan doa.

Kisah Intan Syakira merupakan perjuangan yang luar biasa, semangatnya menjadi inspirasi bagi kita bahwa butuh kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan untuk meraih apa yang kita inginkan.(id18)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE