Laporan Haji: Muhammad Ishak
MADINAH (Waspada): Tersesat akibat kebingungan jalan pulang dari Masjid Nabawi, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, membawa dan mengembalikan ratusan jemaah Indonesia, ke hotel yang ditempatinya di Madinah, Arab Saudi.
Rata-rata, mereka tersesat usai menunaikan salat arbain di Masjid Nabawi. Biasanya, jemaah selesai salat berziarah ke Makam Rasulullah SAW atau ke Raudhah. Ketika keluar, jemaah kebingungan melihat pintu pagar Masjid Nabawi dan hotel di sekitar masjid yang menjulang tinggi.
“Di saat kebingungan, lalu jemaah jalan tanpa mengetahui arah yang jelas, harapan sampai di hotel tempat penginapannya atau berdekatan dengannya. Ternyata, ketika ditemukan jemaah ‘nyasar’ sampai 300-600 meter dan titiknya sudah diluar dari sektor,” ujar Aji, salah satu PPIH Arab Saudi, Minggu (28/5).
Dimanapun ditemukan jemaah yang tersesat, petugas akan membawa kembali ke hotel tempat penginapan. Dimanapun ditemukan jemaah yang tersesat, semua petugas di berbagai layanan akan mengembalikan jemaah ke hotel di sektornya masing-masing,” kata Aji.
Bukan hanya malam hari, tapi siang hari juga banyak jemaah lansia yang tersesat, bahkan beberapa jemaah usia produktif juga mengaku kebingungan melihat hotel yang hampir-hampir sama tinggi dan modelnya. “Jemaah begitu sampai di hotel langsung turun ke masjid mengejar salat armain. Nah, ketika pulang kebingungan dan akhirnya tersesat ke sektor lain,” kata Aji.
Syafri, salah seorang jemaah haji yang kesasar dan kehilangan sandal setelah salat di seputaran masjid, lalu bertemu petugas dan menyampaikan keluhannya. Kemudian petugas yang sengaja membawa sandal dua memberikannya. “Alhamdulillah, saya diberi sandal dan diantar ke hotel oleh petugas,” kata Syafri.
Menanggapi jemaah yang tersesat selesai salat, Kepala Sektor Khusus (Seksus) Nabawi, Jasaruddin mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah preventif dalam bentuk edukasi terhadap jemaah. Hal itu untuk mengingat nama dan ciri hotel tempat menginap jemaah.
“Nah, yang paling penting adalah nomor pintu arah dari hotel ke masjid. Jemaah juga diharapkan melihat ciri-ciri khusus tempat keluar- masuk hotel atau nomor pintu saat masuk ke Masjid Nabawi,” kata Jasaruddin.
Disisi lain, pihaknya juga melakukan reaktif dengan melakukan sweeping atau patroli petugas secara berkala di seluruh sudut masjid dan seputaran hotel, sehingga disaat jemaah membutuhkan bantuan dapat menemui petugas, baik petugas pelayanan lansia, linjam, Emergency Medical Team (EMT), Media Center Haji (MCH), dan petugas lainnya.
“Jamaah yang ditemukan kesasar, petugas akan melakukan identifikasi melalui gelang yang dipakai dari Kementerian Agama. Lalu akan dilakukan pengecekan melalui aplikasi pintar atau buku pintar yang kami miliki. Setelah mendapatkan posisi hotel, lalu petugas akan menghubungi ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu untuk penjemputan. Tapi tidak sedikit petugas mengantar jemaah ke hotel,” urai Jasaruddin.
Meskipun sebagian jemaah lansia tersesat dan kesasar di Arab Saudi, Jasaruddin berharap keluarga jangan khawatir disaat menerima kabar jemaah yang tersesat, karena petugas 24 jam melakukan pemeriksaan ke seluruh sektor dan seputaran masjid. “Bahkan kita juga siapkan mobil yang siap menjemput jemaah yang tersesat hingga keluar dari sektor dan mengantarnya ke hotel tempat penginapan jemaah,” sebutnya. (b11)












