MEDAN (Waspada): Salah seorang jamaah haji tuna netra dari Kelompok Terbang (Kloter) 16 asal Kota Medan Hj. Jenni Heriyani merasa bersyukur dapat menunaikan rukun Islam kelima, di tengah keterbatasan fisiknya, masih mampu menunaikan ibadah haji tahun ini.
Keterbatasan fisik (tuna netra) tidak menyurutkan semangat Hj. Jenni untuk bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji, baik saat di Makkah maupun Madinah hingga pelaksanaan puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, semuanya berjalan baik.
“Alhamdulillah di tengah keterbatasan, saya masih bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini, setelah 12 tahun menunggu lamanya, ternyata Allah SWT mengabulkan doa saya untuk bisa berangkat tahun ini,” ujar Hj. Jenni kepada wartawan di Asrama Haji Medan usai penyambutan jamaah haji Kloter 16 di Asrama Haji Medan, Jumat (12/7) dinihari.
Hj. Jenni menyebut, selama pelaksanaan haji, pelayanan dirasakan sangat baik dan perhatian para petugas haji terutama kepada jamaah disabilitas cukup responsif.
“Saya merasakan pelayanan selama di Tanah Suci kami diperlakukan sangat baik, di tengah keterbatasan saya, mereka cukup telaten (peduli) mulai penginapan, makan hingga pelaksanaan ibadah haji baik saat di Makkah, Madinah hingga wukuf di Arafah, mereka (petugas dan jamaah haji lainnya-red) sangat peduli dan membantu, sehingga saya tidak menemukan kendala selama pelaksanaan ibadah haji,” ujarnya sambil terharu.
Hj. Jenni Heriyani berangkat melalui KBIH Babussalam Medan pimpinan H. Ardy Chaniago. Bimbingan yang diberikan H. Ardy Chaniago dirasakan sangat membantu, baik saat sebelum keberangkatan hingga kepulangan ini.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada pimpinan KBIH Babussalam Pak H. Ardy selama manasik hingga pelaksanaan haji saya betul-betul dibimbing dengan baik, walaupun saya memiliki keterbatasan, namun kesabaran dan keikhlasan, akhirnya saya bisa berangkat dan pulang sehat walafiat, semoga Allah memberikan keberkahan untuk mereka yang sudah membantu saya,” tuturnya.(m29)