Scroll Untuk Membaca

Medan

Kakanwil Kemenag Sumut Laksanakan Rukyat Hilal Awal Zulhijjah 1446 H

Kakanwil Kemenag Sumut Laksanakan Rukyat Hilal Awal Zulhijjah 1446 H
Kakanwil Kemenagsu yang juga Ketua Tim Hisab Rukyat (THR) Provinsi Sumatera Utara saat melihat tinggi hilal. Waspada/Anum Purba
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara Ahmad Qosbi mengatakan, untuk Sumut, pelaksanaan Rukyat Hilal Awal Zulhijjah 1446 H dilakukan di dua lokasi markas pengamatan.

Yakni, pertama di Anjungan Lt. IX Kantor Gubernur Sumatera Utara dan kedua, di Rooftop Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan Jalan Panglima Denai Medan, ang dilaksanakan oleh Tim Teknis OIF UMSU Medan.

Kakanwil Kemenagsu, yang juga Ketua Tim Hisab Rukyat (THR) Provinsi Sumatera Utara menyampaikan, kegiatan rukyat hilal ini diprakarsai oleh Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melalui Tim Hisab Rukyat Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah I Medan, Pengadilan Tinggi Agama Medan, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut.

Kerjasama yang baik ini dimaksudkan agar kiranya usaha merukyat hilal Awal Dzulhijjah 1446 H dengan mengikuti kriteria baru MABIMS (kesepakatan Menteri Agama Malaysia, Brunai Darussalam, Indonesia dan Singapore) sebagai wujud nyata komitmen pemerintah untuk melaksanakan perintah syar’iy terhadap penentuan penanggalan awal bulan qomariah yang menyangkut pelaksanaan ibadah syar’iy.

Ahmad Qosbi menjelaskan, menurut perhitungan hisab, ketinggian hilal awal Dzulhijjah pada Tahun 1446 H ini di wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk mar’i antara 0o 44’ 09” (0 derjat 44 menit 09 detik) di atas ufuk mar’i, dengan elongasi bulan terhadap matahari 05o 50’ 38” (05 derjat 50 menit 38 detik) di Jayapura sampai dengan 03o 12’ 17” (03 derjat 12 menit 17 detik) di atas ufuk mar’i dengan elongasi bulan terhadap matahari 07o 06’ 10” (07 derjat 06 menit 10 detik) di Aceh.

“Berdasarkan data hisab tersebut di atas, ada dua wilayah provinsi kemungkinan besar hilal dapat teramati dan dijadikan sebagai acuan penentu di Indonesia; yakni Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara (Medan), karena sudah memenuhi kriteria standar MABIMS yang baru (yakni ketinggian hilal 3o derjat dan elongasi bulan sudah melebihi 6,4o (enam koma empat derjat),” ungkapnya.

Selanjutnya, dari data hisab tersebut di atas serta keberlakuan sistem Wilayatul Hukmi di Indonesia, maka dapat diprediksikan bahwa besar kemungkinan tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2025 M berdasarkan pada kriteria imkan rukyat.

“Maka pelaksanaan Rukyat Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H yang kita laksanakan sore hari ini sebagai dasar penentu kapan jatuhnya tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H secara hukum syar’iy dan sesuai dengan perkembangan teknologi modern,” pungkasnya.

Memenuhi Kriteria

Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya mengatakan, secara hisab 1 Zulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Posisi hilal pada hari ini telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

“Posisi hilal di wilayah NKRI ada yang telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3° dan elongasi minimum 6,4°, sehingga tanggal 1 Zulhijjah 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu Kliwon, tanggal 28 Mei 2025,” ujarnya dalam seminar penentuan awal bulan yang mengawali Sidang Isbat Awal Zulhijah 1446 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.(m22)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE