Scroll Untuk Membaca

Medan

Kampanye Hari Jantung Sedunia, PERKI Sebut 80 Persen Bisa Dicegah

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Sumut, Dr. Faisal Habib, SpJP,(K) FIHA (foto) menyebutkan bahwa 80 persen penyakit jantung bisa dicegah. Hal itu dikatakannya pada kegiatan rangkaian kampanye Hari Jantung Sedunia yang digelar di Lapangan Astaka Pancing, Minggu (2/10).

“Sebenarnya 80 persen penyakit jantung bisa dicegah, karena penyakit jantung itu biasanya terjadi akibat gaya hidup yang tidak baik seperti darah tinggi, diabetes , kurang olahraga, obesitas, merokok sehingga kita lakukan kegiatan kampanye Hari Jantung Sedunia ini penting untuk bisa menimbulkan kesadaran bagi seluruh stakeholder bukan hanya dokter atau masyarakat tetapi juga pemerintah, sektor publik dan sektor swasta bahwa kita harus bersama-sama mencegah penyakit jantung,” ucapnya.

Faisal Habib menjelaskan menggelar kegiatan Hari Jantung Sedunia itu tujuannya juga untuk mengkampanyekan bahwa penyakit jantung bisa dicegah, karena sampai 10 tahun lebih penyakit jantung sebutnya masih menjadi penyebab kematian utama di dunia juga di Indonesia.

Bagaimana mencegah dari penyakit jantung? Faisal menegaskan sebenarnya mencegah penyakit jantung sudah diberitahukan oleh Mentri Kesehatan (Menkes) dari sejak lama diantaranya melakukan cek kesehatan secara berkala, enyahkan rokok artinya jangan merokok, rajin berolahraga 30 menit sehari selama 5 kali seminggu, diet seimbang dengan mengkonsumsi gula tidak lebih dari 4 sendok sehari.

“Penyebab tingginya penyakit jantung saat ini juga dikarenakan minuman bergula seperti kopi kekinian yang tinggi gula dan bahkan itu saat ini penyebab meningkatkan penyakit jantung,” ujarnya.

Kemudian yang juga tak kalah penting adalah istirahat cukup dan kelola stres.

“Paling lama Istirahat itu 7 sampai 8 jam sehari dan kelola stres dengan bersosialiasi, berkegiatan sehingga stresnya terkelola dengan baik. Itu bahkan bisa menurunkan penyakit jantung,” tegasnya.

Sekarang penyakit jantung selain penyakit penyebab kematian nomor satu, juga menghabiskan biaya BPJS Kesehatan terbesar.

“Setiap tahun ada 17 juta jiwa meninggal karena sakit jantung. Sedangkan HIV dan TBC itu hanya 3 juta jiwa setahun. Makanya ini beban besar bagi kita semua, sehingga pencegahannya dari usia dini dengan anak-anak tidak merokok, dan harus olahraga rutin.

Kampanye Hari Jantung Sedunia yang digelar PERKI Sumut ini berkolaborasi dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), RSUP Adam Malik yang mana agar bersama-sama mengkampanyekan kebiasaan hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung.

Sementara itu, kegiatan dengan partisipan mencapai 2 ribu peserta dari utusan rumah sakit, mahasiswa Fakultas Kedokteran, SKPD pemerintahan dan pelajar SMA itu juga digelar serentak di 42 kota se Indonesia untuk memecahkan Rekor MURI.

Berlangsung juga Talkshow Kesehatan, Pelatihan Hidup Dasar dan sebelumnya diawali dengan kegiatan senam Nusantara. (cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE